Posts

en route

malam ini, aku diingatkan lagi tentang berapa beruntungnya aku ketemu kamu. tiba-tiba sebuah reel instagram lewat. isinya beberapa rekomendasi tempat yang harus dikunjungi di suatu daerah -yang sekarang jadi daerah tempat tinggal kita- dengan caption "cuman sama dia wishlist aku dikabulin". satu lagi yang buat aku senyum-senyum adalah: dari sembilan rekomendasi tempat, cuma satu yang belum kita kunjungi. itu pun kamu langsung bilang, "mau?" malam ini, aku diingatkan betapa beruntungnya aku bisa kenal dan dekat dengan sesama si "ayo-an". si yang kalo aku tunjukin sebuah rekomendasi tempat, pertanyaan yang pertama muncul dari kamu adalah: "mau?". lalu besok Sabtu-nya aku harus bangun pagi. yang suka tiba-tiba ngajak ke "atas" cuma buat jalan-jalan dan ngadem. yang walau aku akan selalu marah-marah kalo dibawa ngebut, tapi aku tetap mau ikut. -bas-

anak kecil

sepertinya aku baru lagi melihat senyummu selebar hari ini. ikut sangat senang karena bisa melihatnya kembali. maaf karena sebelum-sebelumnya aku sulit menciptakannya. padahal cara membuatnya sangat sederhana. sesederhana anak kecil yang berulang tahun diberi kue walau hanya sepotong kecil. sesederhana menemanimu lebih lama dari biasanya. oh iya, aku belum menepati satu lagi yang ingin aku berikan: balon sesajen untukmu. selamat ulang tahun~ -bas-

label

beberapa bulan ini aku dibuat kesal oleh orang-orang. kesal dengan orang-orang di luar sana yang menganggap gampang pekerjaanku karena label "bisa bekerja dimana saja". kesal juga dengan atasan yang menghubungi kapanpun mereka perlu karena anggapan di jam kerja, aku bisa sambil melakukan apapun. pada mereka, aku sangat ingin berteriak: hey, di jam kerja aku stand by, ya. aku mengerjakan apapun yang bisa aku kerjakan agar saat dihubungi di luar jam kerja, aku tetap bisa menikmati hakku. lagipula, kalau kamu tidak baik, jangan menganggap semua orang sama tidak baiknya. -bas-

standar ganda

ada masa ketika aku sangat ingin menyendiri. hanya berbicara dengan isi kepalaku, memarahi hari-hariku, menangisi isi hatiku sendiri. namun, saat tak sengaja diberi kesempatan, aku menunggu seseorang datang. -bas-

Teman Mendaki

Suatu saat, kamu akan paham betapa menyenangkannya: - dibatasi tapi tidak dikekang, - diajari tapi tidak digurui, - diminta tapi tidak dipaksa, - dibebaskan tapi tidak dibiarkan, - dimarahi, tapi tidak dikhianati. -BAS-

Petunjuk Merah

Sekian lama ga nulis di sini, sempat ditanya kenapa lama ga nulis di sini, dan akhirnya kembali nulis di sini. Hari ini kayanya terlalu berarti untuk ga diabadikan lewat tulisan. Aku ga tau kenapa tiba-tiba hari ini kamu begitu manis. Untuk seseorang yang amat berlandaskan logika, kamu sangat manis. Bahkan dari pagi kamu mulai dengan tulisan tentang embun, matahari, dan jingga yang memudar. Tetap diakhiri dengan bercanda tentang sakit perut padahal cuma makan cabe sedikit. Selalu bercanda, memang. Karena itu waktu itu aku pancing kamu dengan "kita ga pernah ngobrol serius." Setelah itu, kita ga banyak bicara lagi hari ini. Aku sibuk dengan urusan-urusanku, lalu kita sama-sama kembali ke tengah. Aku dari barat dan kamu dari tenggara. Kamu sempat bertanya tentang angka kesukaan. Aku bilang angka 6. Entah. Hanya kepikiran itu. Tanggal lahir mungkin. Kita kembali bicara setelah kamu beri kabar bahwa baru masuk di tengah. Di saat yang sama, aku juga baru sampai. Aku ngadu. Aku mab

SEPINTAS MELINTAS: Bawah

Mungkin menyenangkan untuk bersama seseorang yang dengannya, aku ga perlu sembunyi-sembunyi tentang apapun. -BAS-