Posts

Showing posts from September, 2016

Dunia Barumu

Hai, kamu. Selamat datang pada diriku yang baru, di hari yang baru, dengan dunia yang baru. Aku yakin ini adalah diriku yang baru. Lalu bagaimana denganmu? Bagaimana kabarmu hari ini? Bagaimana keadaanmu? Masih terpengaruh masa lalu kah? Masihkah perasaanmu berbeda ketika mendengar namanya? Atau sudah menjadi dirimu yang baru? Jika belum, lalu mengapa dengan beraninya kamu mengajakku pergi ke duniamu? Saat itu, kukira itu dunia barumu. Namun saat kudengar masih ada dia dalam duniamu, baru kusadar bahwa aku salah. Untungnya aku belum terseret. Namun, hampir, kurasa. Bagaimana sekarang? Masih ingin membawaku pergi kah? Jika ya, akan kuberi kamu kesempatan. Bukan untuk menghilangkan dia dari duniamu, namun untuk menjadi biasa saja saat ia tiba-tiba muncul di hadapanmu. Kenangan bersamanya yang kamu anggap selalu buruk bukan untuk kamu sesali, pendam, bahkan kubur dalam-dalam hingga tak kamu ingat sama sekali, tapi justru menjadi pelajaran, inspirasi agar kamu bisa menciptakan dunia

Baru

Aku selalu suka sesuatu yang baru. Sesuatu yang belum pernah kucoba sebelumnya. Sesuatu sederhana yang kuanggap menarik. Aku suka mengerjakan hal baru. Hal-hal menarik yang kukira dapat menghasilkan. Tak harus materi, cukup memuaskan hati. Banyak hal-hal yang menurutku menarik. Walaupun membuat kesan tak fokus ke satu hal. Tidak, aku akan tetap menyelesaikannya. Sedikit demi sedikit. Sepertinya, aku memang tak bisa menyelesaikannya sendirian. Maka aku senang ketika menemukan orang-orang baru. Orang-orang yang bisa mendukungku, orang-orang yang dapat membantuku. Dan aku suka saat orang-orang baru itu membutuhkan bantuanku. Menyeretku pada sesuatu yang juga baru mereka lakukan. -BAS-

Sosok yang Tertutupi Kisah Usang

Satu orang lagi yang aku temukan fakta hebatnya. Satu orang yang ternyata begitu peduli pada keluarganya. Begitu peduli akan masa depannya. Begitu peduli pada orang-orang di sekitarnya. Ia seorang yang terlihat begitu baik. Senang meghibur walau terkadang menyebalkan. Baru kuketahui bahwa ia orang yang sangat hebat. Lebih hebatnya lagi, ia selalu berusaha menutupinya.  Lalu ada orang lain lagi yang sudah cukup kuketahui kehebatannya, namun belum kuceritakan. Ia tak pernah mau merepotkan. Sama seperti seorang sebelumnya, selalu berusaha mandiri. Kau tau? Setelah tersadar dari kejadian yang sebelumnya kuanggap tragis itu, aku menemukan sosok-sosok hebat yang selama ini belum pernah kutemukan. Setelah tersadar dari kesedihan yang amat mendalam itu, aku diperlihatkan pada berbagai drama-drama kehidupan yang luar biasa. Lalu masih pantaskah aku terus-terusan larut dalam perasaan kacau, menenggelamkan diri pada sebuah kisah usang yang aku pun tak tau kemana alurnya dan siapa tokoh u

Sudut Pandang

Seseorang yang sebelumnya hanya kuanggap bocah kecil mampu memberikan pelajaran yang sangat berharga. Sebelumnya kuanggap ia sebagai orang yang tak pernah serius, tak bisa menyesuaikan kondisi, selalu bercanda. Memang memberikan kesegaran dalam kelompok, namun tak jarang membuat orang lain kesal. Kemarin ia bicara soal kehidupannya. Bicara tentang pengalamannya, tentang pandangan-pandangannya. Dan tepat saat itu ia mengubah pandanganku akan dirinya. Pandangan kritisnya menunjukkan isi otaknya yang sebenarnya. Kemampuannya memahami orang lain, melihat sesuatu yang tak mudah dilihat orang lain, menunjukkan betapa dewasanya ia. Kagum. Mungkin ia tak tau, tapi seberharga itu lah inti dari pembicaraan panjang lebarnya saat itu bagiku. Pembicaraan panjang yang ringan, santai, kadang diiringi canda seperti biasanya, namun memiliki arti yang mendalam bagi seorang wanita yang tengah berusaha keras untuk keluarga dan kehidupannya. Yang berjuang untuk lebih menghargai dirinya sendiri dan