Posts

Showing posts from May, 2019

Kontra

Topik tentang pria dan wanita memang tidak pernah habis. Semuanya bisa dibahas. Dari pengalaman, uneg-uneg, opini, sampai obrolan kami berujung pada fakta yang disampaikan oleh seorang pria yang tidak diragukan lagi pengalamannya. Beliau bilang, ketika wanita pujaannya ternyata juga berbalik menyukainya, rasa bahagia hanya sementara. Merasa mudah, tak ada yang perlu dikejar, perasaan cepat-lambat akan berubah. Perempuan memang harus tarik-ulur. Bukan fakta baru. Namun, entah mengapa sampai sekarang pun masih sangat sulit diterima. Terutama bagi kelompok wanita yang selalu menyayangi dengan tulus. Karena bagi mereka, keharusan yang diwajarkan kalangan pria tersebut justru berbanding terbalik dengan kenyataan tentang perasaan mereka yang semakin hari justru semakin bertumbuh. Yang setiap waktu semakin ingin menjaga. Yang jangankan berniat tarik-ulur, meski ingat fakta lama itu pun, mereka takut justru akan menyakiti pria kesayangannya karena merasa dipermainkan. Di sisi lain, ad

SEPINTAS MELINTAS: Halaman Lama

Aku menyerah. Halaman untukmu aku buka kembali. Walau aku yakin kamu tidak ingat. Atau bahkan sudah enggan melihat. Tak apa, aku aman. -BAS-

Panca, Lengang

Menulis itu sulit. Aku akui sangat sulit. Tapi di sini aku hanya menuliskan apa yang ingin aku tuliskan.  Perasaan terpendam, ucapan-ucapan selintas, pikiran-pikiran mengambang, pesan-pesan yang terdengar, cerita-cerita terukir, semuanya. Aku biarkan saja mengalir apa adanya. Lima hari tanpa tulisan sebetulnya wajar saja. Namun kali ini terasa sangat lama. Lima hari tanpa tulisan bukan karena sedang tidak ada inspirasi. Bukan otakku sedang buntu. Bukan tidak ada keresahan. Lima hari ini sangat banyak yang ingin dituliskan. Tapi semuanya tentang kamu. Sial. -BAS-

Baur

Terlalu kreatif. Terlalu inisiatif. Kita menceritakan kembali sebuah kisah versi pemahaman kita masing-masing. Memunculkan cerita yang taksa. Ceritaku begitu saja. Tidak perlu ditambah. Jangan dikurangi. Ah, tidak usah repot-repot diceritakan kembali. Aku bicara padamu  karena aku percaya. -BAS-

SEPINTAS MELINTAS: Garis Akhir

Mulai berpikir untuk udahan. Takut. Iya, takut kamu menjauh semakin jauh lagi -- kalau kamu lihat . -BAS-

Klandestin

Hai, kamu yang selalu menempati urutan pertama pencarian otomatisku. Tahu tidak? Jangankan dia yang jadi satu-satunya tempat berceritaku tentang kamu walau terkadang masih canggung. Sampai sekarang, aku sendiri pun tidak tahu keputusan apa yang sebenarnya ingin aku ambil. Mungkin menjalani saja hari demi hari dengan membuat-buat kesibukan. Membiarkan ia mengalir begitu saja.  Namun ketika malam, saat punggung lelah dan kepala pening akibat kesibukan yang aku cari-cari sendiri menyentuh dipan, kamu selalu muncul. Bahkan walau bilik belum gelap. Bahwa ada beberapa kata yang saat mendengarnya dari mana pun asalnya, aku selalu merasa khawatir. Yang akhirnya hanya bisa aku khawatirkan saja.  Juga tentang pembelaan orang-orang untukku yang tetap aku biarkan berlalu. Tanpa masuk lubang telinga sekali pun. Bahkan kadang kesal saat mereka terus-terusan memojokkanmu. Mungkin mereka menyadari perubahan sikapku dan mulai ikut-ikutan kesal melihatku yang seolah tidak peduli pada di