Posts

Showing posts from April, 2020

Galur

Perihal menghargai sesuatu, setiap orang memang berbeda-beda. Bagi yang kesepian, beberapa pertemuan akan sangat berkesan; Untuk yang selalu merasa nyaman, setiap ganjal bawa kembali sadar; Mereka yang tak mudah mendapat informasi, setiap yang inderanya tangkap akan sangat berarti. Aku mau bercerita sedikit saja. Data-data yang setiap detiknya berubah sudah banyak aku temui. Dan aku tahu betul seberapa besar dampaknya meski sebegitu kecil ia berubah. Dari sana aku bisa menghargai mereka. Lelah mengolahnya. Lelah juga mengumpulkannya. Aku tahu. Sementara yang biasa atau dipaksa, mungkin bisa santai saja. Seperti seseorang yang merasa harus tetap ngobrol tapi tak ada bahan bagus. Lalu, jadi asal dikeluarkan dari mulut saja. "Cuacanya cerah, ya." Duarrrr! Petir menyambar. Hehe. -BAS-
Hey, aku rindu obrolan segar kita. Bawaannya  jadi selalu kesal saja. Maaf ya. Kita belum sempat berkeliling kota. Katamu, mau memenuhi keinginanku yang tak punya tujuan. Sekedar berjalan-jalan. Ingat aku tukang tagih, kan? Nanti, kalau Bumi sudah boleh beraktivitas lagi, utangmu aku tagih ya. -BAS-

Bukan Rapunzel

Wahai, pria berkuda putih. Barangkali di balik semua yang tertutup padaku bukan sesuatu yang kamu harapkan; bukan semua hal yang kamu pikirkan. Yang mungkin tentang rambut panjang dengan segala kepolosannya. Mungkin aku akan membawamu bertemu dengan teman-temanku selain keluargaku yang sudah pasti. Terlibat dalam obrolan bersama mereka selain melihat caraku berinteraksi. Ngobrol ngalor-ngidul di beberapa cafe langganan, atau kemalaman karena main Uno atau Werewolf dengan banyak "sekali lagi"-nya. Atau hadirnya seseorang yang baru sampai di tempat janjian jam delapan malam walau sudah bilang "OTW" sejak pukul lima. Yang lalu mengajak pindah cari makan, kelaparan. Kadang-kadang, tapi sangat jarang, dilanjutkan mondar-mandir sendirian cari hotel karena malas pulang ke rumah setelah semuanya kenyang dan sudah ingin pulang. Ya, sendirian dan tahunya mereka aku sampai rumah jauh melewati jam malam. Lebih sering jadi sangat kesal karena harus pulang duluan gara-gara j

Randu

Hei, pria baik. Yaa, baiklah. Mungkin aku memang hanya mudah tersanjung dengan kebaikan orang lain saja. Tapi kali ini, akhirnya aku merasakan takut tidak bisa menemukan orang lain yang baiknya seperti kamu. Minimal baiknya seperti kamu dulu. Kalau lebih baik, kuanggap bonus. Namun untuk minimalnya saja aku takut tidak terpenuhi. Kamu pasti sadar sudah mengajarkan begitu banyak hal bahkan yang tidak diberikan oleh orang lain. Tapi tanpa kamu sadar, yang aku pelajari darimu justru jaaaauuuhhh lebih banyak lagi. Ah, tapi daripada jadi pikiran, sebelum kamu bertemu dengan wanita baikmu, aku tidak mau takut dulu, ya. Jangan salah sangka. Aku tidak mau menghalangi. Tapi aku boleh lebih banyak menyerap kebaikan kamu dulu, kan? -BAS-

Kicau

Notifikasi dari Twitter ga pernah muncul di status bar aku. Kayanya aku pernah salah pencet. Lalu, siang tadi sebelum mulai kerja lagi setelah istirahat, aku coba cek. Ada satu pemberitahuan. "Someone liked a Tweet you were mentioned in". Aku ga tau someone ini siapa dan tweet mana yang ia sukai. Setelah aku cek, aku kaget. Tweet dari kamu ternyata. Tweet 5 tahun lalu. Haha. Aku ketawa-ketawa aja dengan semua pikiranku yang bisanya cuma mengira-ngira. Itu siapa? Pacar baru kamu? Kamu lagi dikepoin. Haha. Selamat ya. Ikut senang kalau memang benar. Akhirnya aku jadi lihat-lihat Tweet kamu lagi. Yaa memang sudah aku duga, sudah lama tidak aktif dan tidak ada yang spesial selain satu-dua Tweet yang buat aku terenyuh meski tidak ditujukan langsung padaku. Selebihnya biasa saja. Memang tidak ada yang diumbar di sana. Oh iya, selain Tweet yang seseorang itu sukai pastinya. Hehe. Omong-omong, aku benar-benar lupa apa yang terjadi di hari itu sampai kamu harus mi