Posts

Showing posts from August, 2020

Pacu

Berkat momen-momen sekira sebulan ini, aku kembali sadar bahwa di sisi lain dari aturan-aturan dengan pemahaman konvensional di sekitar, ada wanita-wanita modern dengan cara-cara berpikir modern mereka masing-masing. Kekhawatiranku dikembalikan pada tempatnya, menyisakan tentang menjalani hidup sebagaimana ia mengalir saja. Bukankah berpindah fase hidup hanya tentang bertemu dengan permasalahan yang berbeda? Kenapa berburu-buru? Kenapa beradu-adu? Lalu, apakah harus? Katanya, kami hanya bisa menunggu. Tapi, kami juga bisa memilih kan? Memilih orang-orang yang datang, menunggu seseorang yang tepat. Artinya, kami bukan sama sekali tidak berusaha untuk mendapatkan yang baik. Tidak muluk-muluk karena tidak harus yang terbaik. Tapi sekali lagi, apakah aku harus? Bukankah kita hanya membutuhkan teman untuk melewati hidup? Menurutmu? Apa yang terjadi jika aku melewatkan salah satu? Satu kekhawatiran sudah kembali ke tempatnya. Tinggal melewati hidup sebagaimana ia mengalir saja. Mungkin saja

Scene Sekian

Alea dan Bagas, yang ngga pernah akur kalau lagi ngga ketemu. Ada aja bahan debat. Chat panjang, caps lock jebol, sederet tanda seru, telfon ngegas udah terlalu sering kayanya. Malam ini, Lea dibonceng naik motor oleh Bagas setelah ngga sengaja ketemu, setelah sekian lama sama-sama ngga ada waktu. Bagas: "Kamu ngga kangen?" Alea: "Kangen kamu? Kangen." Bagas: "Jauh amat. Ngga mau pegangan yang bener ini?" Alea: "Mau dipeluk? Bilang kali, ngga usah kode-kode." Bagas: (meraih tangan kiri Lea, lalu melingkarkannya di pinggang) "Ngapain bilang?" Lalu, mereka lanjut bercerita tentang apa saja. Tanpa caps lock, tanpa deretan tanda seru. -BAS-