Posts

Showing posts from June, 2019

Hijau

Orang-orang dalam lingkaran itu juga aku sebut keriuhan lainnya; seringkali aku hindari. Namun, ada satu yang tetap aku biarkan hadir pada usaha pencarian energiku. *** Di antara beberapa ke-ingin-sendiri-an, pada kamu aku bilang ingin ditemani. Dalam setiap usaha untuk selalu mandiri, hanya pada kamu aku bertanya apakah aku boleh manja. Dibalik setiap senyum yang terlihat kuat, padamu aku berteriak ingin merengek. Untuk semua kata 'ya' pada beberapa tanya, juga setiap 'tidak' yang tetap enak didengar saat aku tidak bisa mengganggumu, rasa syukur setinggi-tingginya karena aku diizinkan untuk mengenalmu. -BAS-

Candala

Setelah selesai dengan keriuhan yang satu, biasanya aku tidak langsung pulang pada keriuhan lainnya. Mungkin butuh satu sampai dua hari; atau lebih. Menikmati sisi lain dunia yang sengaja ditutupi serapat-rapatnya. Sedikit sembunyi dari dunia terang yang biasanya.  Alasannya menabung energi untuk rangkaian keriuhan selanjutnya. Tapi kemudian, awan hitam menyelubung. Perlahan naik dari dasar atmosfer. Lalu, energi baru yang sangat besar benar-benar muncul. Walau terkadang masih dibayangi awan-awan hitam; harus segera dihilangkan. -BAS-

Tujuh Keenam

Mungkin akhirnya akan ada satu malam minggu yang akan aku ingat. Sebuah kenekatan yang benar-benar nekat. Hanya terpikirkan sekilas saja dan benar-benar dilakukan. Malam ketika aku merasa telah melakukan hal yang sangat konyol di beberapa hari sebelumnya namun tetap bisa merasa bangga. Bangga karena juga merasa telah melakukan hal yang benar. Meski benar-benar terasa sangat konyol. Terdengar sangat keras kepala memang. Untuk kesekian kali kekonyolanku didukung. Walau sebelumnya sempat dihina, aku tahu ia sadar bahwa kekonyolanku adalah yang terbaik yang bisa aku lakukan.  Hingga pagi datang, kali ini dukungannya lebih dari kuat biasanya. Tak hanya ucapan, ia merenggut semua khawatir yang berlebih. Merengkuh jiwa-jiwa yang tak tahu lagi tuannya dimana. Merangkul hati yang tinggal setengah, tak tahu dimana sisanya. Tahu, hanya saja tak mau mengakui. Atau tak mungkin lagi mengakui. Semuanya lebih dari biasanya. Dan kali ini, aku benar-benar bisa sedikit tenang. -BAS-

Kelana

Bepergian ke tempat baru itu menyenangkan. Tidak perlu perjalanan mewah serba menyenangkan. Bukan juga petualangan penuh perjuangan dengan nyawa sebagai taruhan. Perjalanan sederhana saja, yang diri ini pasti mampu lewati. Sedikit tantangan tak apa. Memang harus ada supaya meninggalkan kesan. Perjalanan ke tempat baru itu seru. Kadang sedikit merepotkan orang lain. Sedikit membuat khawatir orang-orang yang peduli misalnya. Atau ujung-ujungnya, ada saja orang-orang baik yang bersedia menemani di tengah-tengah perjalanan. Tidak sepanjang perjalanan, sebentar saja sampai waktu menuntun kami berpisah. Atau aku harus mengucapkan bahwa cukup sampai di sini dan aku bisa sendiri. Orang-orang baru kadang bisa sekhawatir itu. Sendirian bepergian ke tempat baru itu mendewasakan. Menyayangi diri sendiri. Darinya, aku belajar memaknai perjalanan hidup. Agar tidak manja bahwa semuanya harus sesuai rencana dan ekspektasi. Bahwa semuanya harus tetap berjalan agar tetap tidak merugi sampai tib

Tidak Sedia

Mengeluh itu menyenangkan. Memaki itu melegakan. Jika kau memiliki seseorang yang tepat untuk bisa melakukan keduanya, bersyukurlah. Dulu, kita juga sedekat itu. Dengan mereka yang dulu juga kamu bisa melakukan keduanya. Lalu, kini kita sejauh samudera dengan aku tenggelam di dasar kerak bumi. Mengapung tepat di atas magma mantelnya. Sekarang, kamu menemukan lagi dia yang lain yang mendengarkan keluh dan makimu. Aku yang tidak terlihat, jauh tenggelam di dasarmu, tidak tahu berpikir apa. -BAS-