Posts

Showing posts from 2017

Diawasi Pemburu

Langit tak secerah sebelumnya, malam kemarin. Hanya ada cahaya bulan menyunggingkan senyum. Bintang-bintang tak terlihat. Si pemburu tak hadir. Sama seperti yang lain, disembunyikan awan. Sang pemburu tak terlihat. Terasa lebih jauh dari sebelumnya. Tapi seperti mengawasi. Memastikan aku tidak apa-apa. Memastikan aku baik-baik saja. Manis. Kamu juga tidak apa-apa, kan? Tidak apa-apa aku cintai? -BAS-

Orion

Beberapa hari ini langit malam lebih bersih dari gangguan awan. Gantinya, ia "dikotori" oleh bintang-bintang berserakan. Terlihat tak beraturan. Tapi ada deretan bintang-bintang terang yang selalu aku cari. Selalu menarik perhatian. Dia orion. Si pemburu. Sabuknya paling mudah dikenali. Alnitak, Alnilam, Mintaka kompak berkelip di langit malam. Langsung menyapa saat aku berjalan ke arah timur. Malam ini aku tak segera menemukannya. Kepalaku sudah berputar ke segala arah. Tapi cahaya-cahaya ini seolah hanya berserakan tak beraturan begitu saja. Jumlahnya juga lebih sedikit. Lampu jalan ini mengganggu, pikirku yang sangat kesulitan untuk menemukan cahaya-cahaya yang lebih redup yang dapat menyambungkan sedikit bintang-bintang terang yang terlihat. Lalu aku pergi ke tempat gelap. Cukup gelap hingga orang-orang yang aku bawa untuk melewati tempat ini pertama kali akan mengeluh takut karena tak ada pencahayaan. Sambil terus berjalan, kepalaku berputar ke segala arah.

Analogi

Terlihat sederhana. Hanya kejadian di kehidupan sehari-hari. Mungkin terlihat seperti si penulis terlalu tertarik untuk sesuatu yang padahal sangat sederhana. Sesederhana boneka koala di atas tempat tidur perempuan yang seolah memang tak punya arti apa-apa. Bahkan bukan hadiah spesial dari orang spesial. Hanya teman tidur. Namun bila diperhatikan lebih jauh, ada sesuatu yang tersimpan di balik setiap tulisan. Ada hal-hal istimewa yang bahkan tak kita duga yang disimpan dalam berbagai perumpamaan. Kadang sulit ditangkap. Kadang bisa sangat mudah ditebak. Kadang terasa sangat terkoneksi dengan kehidupan kita. Tapi tunggu, yang kita tangkap bisa berbeda dengan maksud si penulis. *** Analogi. Silahkan hubungkan dengan kehidupan anda sendiri. Dengan apa yang terjadi pada anda sendiri. Dengan pikiran anda sendiri. Anda bebas. Tapi penulis punya artinya sendiri untuk dirinya sendiri. Kadang artinya sangat khusus. Tapi kadang memang dibuat dengan banyak arti tersembunyi. -BA

Cerita Kereta

Seperti para pengguna KRL dari Bogor, awalnya mereka merasa aman karena hanya ada satu stasiun tujuan akhir, Stasiun Bogor. Sampai pada akhirnya ada jalur baru yang dibuka, mereka harus lebih waspada agar tak salah kereta. Mereka yang tingkat kewaspadaannya sedang kurang akhirnya harus menempuh perjalanan lebih lama karena terbawa ke jalur lain. Nyatanya setelah bertahun-tahun, hampir setiap hari, ada saja percakapan seperti ini: x : mbak, ini kereta ke Nambo ya? y: iya, pak. x: oh bukan ke Bogor, ya? Aduh salah kereta saya. Ada saja meskipun masinis sudah memperingatkan. Sialnya, hanya ada satu jalur yang aktif ke Stasiun Nambo. Jadi aku hanya bisa memberi saran untuk ikut sampai stasiun akhir sampai si kereta kembali lagi, kemudian pindah kereta di stasiun transit. Ya, buang waktu. *** Omong-omong tentang kereta, walau deskripsi di atas hanya analogi, bisakah aku menyelipkan sebuah pesan lain? Teruntuk pria-pria muda di dalam KRL, kami mengerti seberapa lelahnya anda

Terima Kasih

AKU MENYERAH Terima kasih sudah mengajarkan kemauan untuk berjuang, walau tetap sambil sembunyi-sembunyi -BAS-

Aku Suka

Nyatanya kita tak akan pernah benar-benar melupakan sesuatu yang pernah kita sukai kan? Aku menyukai kebiasaanku sekarang. Aku yang tak terbiasa diam lama di rumah. Aku menyukai pekerjaanku sekarang. Pekerjaan yang membuat aku bisa berbicara dengan banyak orang. Dengan beragam tipe orang. Aku suka komunikasi. Tapi kadang aku tetap suka menghabiskan waktu di rumah. Berdiam diri saja. Tak melakukan apa-apa. Suatu hari aku mendengar orang berbincang di kereta. Membicarakan analisa kebumian. Aku tertarik. Sangat tertarik. Ya, aku dulu sangat mencintai analisa. Sampai sekarang aku masih sangat mencintai kebumian. Aku pernah menghabiskan banyak waktuku untuk diam saja di depan komputer dengan deretan angka menganalisa fenomena. Ya, kalaupun tak secinta dulu, aku tetap suka. Kau juga mungkin akan begitu. Tergantung pilihan saja nantinya. -BAS-

Tawaran

Kapal, Pak? Homestay-nya, Pak? Sadarkah bahwa ada orang-orang yang baru berpikir untuk memutuskan sesuatu setelah mendapat penawaran? Setelah pasti ada yang mengharapkan. Mereka bukan tipe pencari. Hanya memilih dan memutuskan. Tapi kadang keputusannya lambat. Padahal si penawar butuh keputusan yang cepat. Mereka harus segera mencari calon konsumen lain. Kalau bisa yang juga benar-benar mencari dan mengharapkan jasa mereka. Supaya lebih cepat deal dan tak usah repot menjelaskan panjang-lebar. -BAS-

SEPINTAS MELINTAS : Tenang

Katanya sebuah pelukan bisa menenangkan. Sesungguhnya yang benar-benar ia butuhkan saat ini hanya perasaan tenang. -BAS-

Roller Coaster

Ketika tubuhmu dihempaskan ke arah manapun dengan kecepatan sangat tinggi, kamu sangat ingin teriak dan bisa dengan mudah otomatis berteriak. Namun, ada saat-saat tertentu dimana tiba-tiba suaramu bahkan tak bisa keluar. Tak bisa dikeluarkan, meski kamu sangat ingin dan berusaha teriak, karena tekanan yang terlalu tinggi. -BAS-

Memburu Sisa Geminid

Puncak Geminid hadir pertengahan minggu ini. Aku tak melakukan apa pun. Waktunya tak tepat. Bahkan aku menolaknya hadir di antara kedua penglihatanku karena berpikir ada sesuatu yang juga sedang aku tunggu. Walaupun akhirnya kini aku baru sadar bahwa sebenarnya aku sangat menginginkannya. Bagaimana jika aku menjemput sisa-sisa Geminid akhir pekan ini? Walaupun peluang aku mendapatkannya sangatlah kecil. Aku bahkan tak yakin akan sesuai dengan harapanku. Benarkah masih ada sisa-sisanya? Masih bisakah aku mendapatkan sedikit saja penampakannya yang baru ku sadari akan sangat menakjubkan? Jika ya, bagi aku yang terlambat tersadar ini pasti akan terasa sangat luar biasa. Mengharukan. Tapi bagi Geminid, itu hanya sisa-sisa. Ia sudah mencurahkan lebih banyak, sangat banyak dibanding hujan meteor lain, di saat-saat sebelumnya. Aku terlambat. Memang butuh waktu bagi kita untuk memutuskan sesuatu. Namun semesta tak akan memberikan waktu cukup lama. Kalau terlambat, bisa jadi kau akan k

Analisa

Silahkan menganalisa. Pada dasarnya, manusia suka menganalisa. Mereka selalu penasaran dengan hal yang membuat mereka tertarik. Awalnya dari lingkungan sekitar mereka. Kemudian tanah yang mereka pijak. Dari tanah kemudian ke laut. Lalu ke kerak bumi. Berlanjut ke mantel bumi. Sampai ke intinya bumi. Kemudian kembali ke atas, ke udara. Ke atmosfer. Dari troposfer, stratosfer, mesosfer, ionosfer, sampai ke luar angkasa. Tata surya, bimasakti, hingga galaksi-galaksi lainnya sampai bagian terdalamnya. Luar angkasa belum diketahui ujungnya. Karena itu, lebih banyak manusia yang menganalisa luar angkasa. Silahkan menganalisa. Pada dasarnya, manusia suka menganalisa. Kalau kamu serius mau menganalisa, bilang padaku. Nanti kubantu. ... Emm, aku tak yakin. Apa lebih baik aku biarkan saja? Kalau terlalu mudah, nanti kamu bosan. Tapi kalau terlalu sulit, nanti kamu menyerah. Banyak ilmuwan yang akhirnya stuck dan tidak mengeksplor lebih jauh wilayah kajiannya kan? -BAS-

Orang Ini

Orang ini terus menunduk beberapa hari ini. Matanya sendu. Senyumnya terlihat damai, tapi terasa tidak. Biasanya, tiap pagi dia bersama denganku bermain bersama kucing-kucing kantor. Kini setiap pagi kutemukan dirinya tertelungkup di mejanya sendiri ditutupi jaket besarnya yang selalu ia bawa. Nasi yang aku belikan untuk makan siang tak pernah habis. Nafsu makannya menghilang walaupun jam 10 pagi ia sudah mengeluh lapar. Produktivitas kerjanya melambat. Kadang terpaksa harus pulang telat. Beberapa hari ini dia lebih banyak menulis. Karena dia, aku juga terbawa sering menulis. Berkali-kali aku memergokinya sedang menulis sesuatu. Selalu panjang. Sepertinya banyak kata-kata yang muncul dalam pikirannya. Ia selalu dengan segera menutupi tulisannya saat sadar aku di belakangnya. Ah, aku tak sempat mencuri baca. Sedang tak pakai kacamata. Tak terlihat. Malam ini aku menemaninya berjalan. Kami memang tak suka membuka payung. Lagipula hanya gerimis, meski butirannya agak besar. N

Kota Pagi Ini

Hampir semuanya terlambat, pagi ini. Matahari terlambat muncul. Tertutupi awan. Ayam-ayam terlambat berkokok. Tapi adzan subuh masih jadi alarm terbaik. Selalu bisa diandalkan. Ada saja yang terlambat pagi ini. Kemeja warna biru belum disetrika. Masih menumpuk bersama baju-baju lain yang baru kering setelah dijemur semalaman karena tak sempat bertemu matahari kemarin. Keberangkatan dari rumah pun terlambat. Untungnya sampai stasiun tetap tepat waktu. Motor tua ayah selalu bisa diandalkan. Kereta pagi ini juga terlambat. Hampir 15 menit. Perjalanan juga terhambat. Sampai di kantor lebih lambat 30 menit dari biasanya. Jalanan menuju kantor juga belum seramai biasanya. Apakah semua orang terlambat? Aku juga terlambat. Terlambat menyadari bahwa kondisi kota sudah berubah. Suasana kota macam apa ini? Sudah lama suasana kota tak seperti ini. Dulu ada satu orang yang sangat berpengaruh di kota. Dia bukan pemimpin di kota ini. Tapi sangat dipandang. Suasana kota selalu ber

Gangguan Penglihatan dan Penampakan

Akankah orang dengan gangguan penglihatan, misalnya rabun jauh dan sedang tidak menggunakan kacamata minusnya, bisa melihat penampakan makhluk halus? Mari bayangkan, kalaupun memang ada makhluk halus sedang menampakkan diri di depannya, kemungkinan besar ia tidak bisa melihatnya. Benda nyata yang jelas pun akan terlihat buram, bagaimana dengan makhluk halus yang samar-samar bahkan kadang hanya sekilas. *** Sekelompok orang selalu berbicara jelek tentang kelompok lainnya. Aku memilih untuk tidak menetap di salah satu antara mereka. Tidak ikut membicarakan apapun tentang mereka. Berusaha menghindar jika kegiatan yang sudah seperti rutinitas itu dimulai dan memulai pembicaraan baru bersama kelompok lain atau menutup wajahku dengan jaket untuk kemudian tertidur. Suatu hari aku bersama salah satu kelompok. Satu orang sedang tidak bersama mereka. Tiba-tiba pembicaraan mengarah pada kejelekan orang tersebut. Padahal yang kutahu dia sangat baik. Kebaikan orang yang nyata dan j

Kemeja Kotak-Kotak

Kemeja kotak-kotak Si penjaga, tapi tak mencolok menjaga. Memanjakan, tapi tak berlebihan. Kemeja kotak-kotak Selalu menjadi andalan. Selalu mudah diraih kapan aku butuhkan. Kemeja kotak-kotak Si sederhana, tapi tersembunyi pesona. Bahkan bantu pancarkan pesona si empunya. Sialnya, sudah banyak yang tau pesonanya. Sudah banyak yang menyukainya. Sudah banyak yang ingin meraihnya. Kemeja kotak-kotak Bisakah kini hanya aku saja yang punya? -BAS-

Lagi-lagi

Tentang persahabatan yang sedang diuji Tentang kepercayaan orang tua yang perlahan menghilang (Atau rasa khawatir yang terlalu berlebihan, aku juga tak bisa membedakan) Tentang orang-orang baru yang datang dan pergi (Mereka yang memang diinginkan tapi tak bisa sepenuhnya diharapkan) Tentang harapan akan cinta yang tak tahu langkah pastinya Ya, semuanya terasa menghalangi jalan darah ke otak. Membuat beberapa jaringan syaraf kompak berulah tak mau menurut pada sang kepala. Ah bukan, mereka masih mau menurut, tapi dengan sangat terpaksa. Kau tau kan hasil dari pekerjaan yang dikerjakan dengan tingkat keterpaksaan yang tinggi? Kecepatan untuk merasa lelahnya juga meningkat drastis, sementara respon dan progress melambat. Memang tak semua dari mereka memberontak. Masih ada yang setia pada logika. Pada pikiran “apa yang harus dilakukan”, bukan “apa yang ingin dilakukan”. Hanya sebagian yang berulah. Mungkin setengahnya. Tapi setengah dari karyawan yang mogok kerja bisa dibaya

Tentang Si Hujan Rintik dan Badai

Katanya hujan pertama setelah kemarau panjang membawa sakit. Hujan rintik-rintik atau hujan deras, efeknya akan sama saja. Tapi sepertinya hujan yang rintik-rintik akan jauh lebih berbahaya. Hujan rintik-rintik terlihat menyenangkan. Syahdu. Tak terlihat berbahaya. Apalagi setelah panas berkepanjangan. Sedikit demi sedikit membawa kesejukan. Tubuh masih bisa menyesuaikan. Tidak seperti hujan deras yang mengubah keadaan secara tiba-tiba. Semua orang takut. Tubuh dan lingkungan tidak siap untuk menyambut. Tapi nyatanya keduanya membawa kandungan yang sama. Zat-zat berbahaya di langit yang lama tak tercuci. Bagi yang tak tahu, bermain di bawah titik-titik hujan berukuran kecil terasa menyenangkan setelah kering dan panas dalam waktu lama. Tak seperti si hujan deras yang datang terang-terangan. Jangankan bermain di bawahnya, mendengarnya turun ke bumi saja sudah terasa menyeramkan bagi sebagian besar orang. Ya, lebih banyak yang terkena dampak dari si hujan rintik-rintik yang t

Hujan Manis

Hujan, kenapa akhir-akhir ini kamu begitu manis? Entah cuma perasaanku atau bagaimana. Tapi seperti selalu ada maksud-maksud tertentu yang berusaha kamu sampaikan. Ada peristiwa-peristiwa tertentu yang coba kamu tunjukkan. Ada kejadian-kejadian manis tertentu yang seolah kamu coba rekayasa agar aku mengalaminya. Hujan, karena itu juga aku jadi sadar satu hal.  Hal-hal manis yang sengaja tak diungkapkan akan terasa jauh lebih manis saat kita menyadarinya. Ya, saat kita bisa menyadarinya. -BAS-

Ruang Hampa Udara tanpa Gravitasi

Ruang hampa udara tanpa gravitasi. Tertutup. Tak ada apa-apa. Terlalu berat untuk sembarangan orang dan tanpa peralatan khusus. Persiapkan diri dan peralatan jika benar-benar ingin masuk. Seriuslah. Itu bukan tempat untuk bercanda. Gunakan otak dan kekuatan yang dirimu punya. Itu bukan tempat untuk dirimu bermanja-manja. Ruang hampa udara tanpa gravitasi. Tak usah banyak bicara. Tak ada yang perlu kau komentari. Sepertinya tak ada yang berubah juga jika kau komentari. Ruang hampa udara tanpa gravitasi. Tak perlu banyak kuberi petunjuk. Sepertinya hanya akan ada aku yang tau. -BAS-

Cerita Dua Kepala dan Sebuah Guci

Si keras kepala bertemu dengan si pengkritik. Si keras kepala yang tak pernah merasa salah dan si pengkritik yang tak bisa tinggal diam jika ada yang tak beres. Lalu kepala keduanya beradu. Sepertinya tak ada yang menang. Keduanya kalah. Si pengkritik kadang juga keras kepala. Tak bisa cair ketika ada yang salah. Hal yang salah adalah salah. Si keras kepala lebih lagi. Tak bisa tinggal diam jika dirinya dianggap salah, lalu ikut mengkritik sekitar. Kepala keduanya beradu. Sebuah guci pecah. Pemiliknya tak ingin kehilangan guci kesayangannya. Walaupun terlihat bekas pecahannya, tetap akan lebih baik jika ia berusaha membetulkannya kembali. Tapi kini ia tak tahu lagi harus berbuat apa. Bahkan lem perekat yang ia kira akan menjadi andalannya pun ikut dihancurkan. -BAS-

Mimpi dan Hati

Aku kira mimpi itu berasal dari hati. Tapi ternyata hati pun bisa tak menuruti mimpi. Jadi sebenarnya dari siapa mimpi berasal? Aku rasa aku akan segera mengubur satu mimpi besarku sejak kecil. Mimpi yang selalu aku agung-agungkan. Sempat terlupa namun kembali aku usahakan beberapa waktu lalu. Namun aku baru sadar bahwa hati terlalu takut untuk mewujudkannya. Sadar bahwa terbang dan menemani orang lain terbang itu tak semudah kelihatannya. Sulit karena lawannya adalah hati. Sebaiknya dikubur saja. Demi kebaikan bersama :) -BAS-

Pura-pura

Ada yang sangat suka pura-pura. Hingga hampir semua yang ia sampaikan, ia putar balikkan maksudnya.  Ia senang ketika ada yang salah sangka lalu bertanya. Dengan senang hati ia akan menjelaskannya. Ia masa bodoh ketika orang-orang juga masa bodoh. Termasuk mereka yang salah sangka namun tak menanyakan sama sekali. Tapi kini ia sangat sedih. Ada yang salah sangka, Bertanya, Sudah dijelaskan, Tapi tetap masa bodoh, Tetap bertahan pada prasangkanya. Orang itu peduli? Tapi kenapa tak mau menerima penjelasan? Orang itu tak peduli? Lalu kenapa buat ia lelah menjelaskan dan memikirkan cara agar orang yang kira-kira peduli padanya menjadi tak salah sangka? Kenapa membuat ia merasa dipedulikan? Atau selama ini ia juga sedang berpura-pura? -BAS-

Singa dan Gajah

Pernah berpikir teman lamamu berubah? Pernah cemburu karena teman lamamu lebih sering bermain dengan temannya yang lain? Seekor singa mungkin saja berteman dekat dengan seekor gajah. Mereka tumbuh bersama, bermain bersama. Tapi singa tetap akan berburu dengan koloninya. Hanya koloninya yang bisa diajak berburu. Hanya koloninya yang bisa memenuhi kebutuhan dan nalurinya. Bukan ia tak ingin berteman dengan gajah. Bukan ia berusaha menjauh dari gajah. Bukan ia merasa tak membutuhkan gajah. Bukan pula ia marah karena sahabatnya tak bisa paling tidak membantu memenuhi kebutuhannya. Bukan berarti juga ia tak akan bermain bersama lagi dengan sahabatnya. Tapi justru karena ia tau bahwa ia tak mungkin menyeret dan memaksa sahabatnya untuk ikut menyalurkan kesenangannya. Ia hanya tak ingin merepotkan sahabatnya. Singa tak bisa memaksa gajah berburu bersama. Mungkin ia pernah mengajak, namun tak bisa berbuat apa-apa jika sahabatnya menolak. Lalu apakah gajah akan marah pada singa karena

Hadiah

Hadiah? Ada yang bilang hadiah terbaik adalah waktu. Hadiah? Yang saya perlu, anda semua ada di sini, bantu ilangin stress saya. -BAS-

Topeng Mana?

Bagaimana tingkah orang-orang ketika jatuh cinta?  Memperlihatkannya dengan jelas kah? Terang-terangan jadi lebih perhatian? Jadi lebih peduli? Lebih manja pada orang yang dicintai? Jadi lebih memperhatikan penampilan? Berusaha selalu ada dan selalu ingin bertemu? Lalu berusaha membuat orang itu, bahkan orang lain tau? Atau jadi kaku? Grogi saat bertemu? Kaget dan takut saat tak sengaja menyentuhnya? Gagap saat bicara dengannya? Selalu bingung mencari topik pembicaraan? Ingin orang yang dicintai tau tapi tak bisa mengendalikan perasaan? Lalu bagaimana dengan orang yang jatuh cinta namun tak ingin orang lain, bahkan orang yang dicintai, tau? Ada orang-orang seperti itu, kan? Mereka yang merasa "tak sengaja" jatuh cinta, mungkin? Mereka yang merasa "harusnya aku tak jatuh cinta padanya", kah? Berusaha tak pernah ada, berusaha menjadi biasa saja saat harus berkomunikasi, pura-pura tak peduli,  lalu membunuh perasaannya? -BAS-

Kisah Pemuda di Teluk Utara

Kau bangun lebih pagi. Berjalan ke timur menghampiri fajar. Ucapkan selamat pagi pada sinar-sinar yang baru muncul dari horizon. Lalu mengawali pekerjaanmu setelahnya, ketika surya mulai tinggi bulat sempurna. Pekerjaanmu usai, kau terburu ke barat menanti senja. Kembali menghela nafas bebas dari keruwetan kota dan tekanan interaksi sesama manusia. Kembali pulang ke rumah dan istirahat setelah langit merah jambu berubah hitam. Begitu setiap hari, berlari kesana kemari mengejar indah. Bosan, kau cari ke tempat lain. Selalu tergoda dengan keindahan baru. Terus cari yang lebih indah. ••• Waktunya usai. Pekerjaanmu semakin banyak, namun tenaga terus berkurang. Waktu untuk terus berpindah pun perlahan hilang. Saatnya tentukan pilihan. Awali hari dengan fajar di timur, atau istirahat bersama senja di barat. -BAS-

SEPINTAS MELINTAS: Bedakan

Mari bedakan perasaan suka, cinta, atau merasa kesepian dan kebetulan hanya ada dia di dekat kita. -BAS-

Mimpi Gadis

Apakah laki-laki memang terlahir sebagai pengelana? Yang akan terus mencari yang lebih cantik tiap ia berpindah titik. Apakah setiap laki-laki adalah pujangga? Yang selalu siap merangkai kata untuk tiap wanita yang ia puja. Apakah hati mereka pernah merasa hancur? Mungkin saat pujaan acuh kala ditegur. Atau bahwa ternyata tak ada harapan untuk membaur. Sebenarnya sampai kapan mereka mencari? Sampai kapan mereka berkelana? Sampai kapan kedua mata mereka menjelajahi jagat raya? Aku tak berusaha menebak. Hanya berusaha terjaga agar tak terjebak. Ah, Memangnya apa yang dapat kau harapkan dari seorang gadis yang bisa terjaga semalaman di luar demi menatap bintang? Yang mencintai malam namun tak boleh terlalu dalam. Yang lebih mengharap debur ombak daripada puncak. Yang selalu menanti angin, tak peduli membawa dingin. Seorang gadis yang besar bermimpi, meski terbatasi. -BAS-

Cerita Kupu-kupu dan Bunga

Bunga putih tertarik pada bunga merah. Ia bercerita pada kupu-kupu. Kupu-kupu bersahabat baik dengan keduanya. Suatu hari angin berbisik pada bunga putih bahwa kupu-kupu sering bersama bunga merah. Lalu bunga putih menjadi lebih dekat dengan angin. Mereka bercerita segala hal. Tentang ketertarikan bunga putih pada bunga merah, tentang kupu-kupu dan bunga merah, tentang berbagai kemungkinan yang ada antara kupu-kupu dan bunga merah. Bunga putih menjadi kurang bersahabat sengan kupu-kupu. Ia memaksanya untuk mengatakan sejujurnya perihal dirinya dan bunga merah. Kupu-kupu sudah mengatakan yang sebenarnya. Tak ada apa-apa antara dirinya dan bunga merah. Namun keadaan tak juga membaik. Bunga putih masih menganggap kupu-kupu berbohong. Kupu-kupu sedih. Kupu-kupu cantik. Bunga putih selalu bilang kalau kupu-kupu menarik. Tapi kupu-kupu bukan bunga. Bagaimana ia bisa tertarik pada bunga merah? Apalagi terpikirkan untuk merebut bunga merah dari bunga putih, sahabat terbaiknya.

SEPINTAS MELINTAS: Bapak Pengantar Paket

Bapak pengantar paket mampir ke rumah sebelah. Lalu satu hal yang aku sadari berbeda di tahun ini. Ga ada kado ulang tahun dari kamu ... (re: ga ada kamu di sini. Di hati) -BAS-

SEKILAS MELINTAS: Selalu Ada

Sadarkah kamu, bahwa selalu ada saat dibutuhkan oleh orang yang kita sayang jauh lebih mudah dibandingkan berusaha untuk sesekali tidak ada saat dia butuh?

Biasa

Kamu takut gelap? Aku akan terus mematikan lampu. Kamu ga suka matahari? Aku akan buat kamu keluar dari ruangan nyaman itu. Kamu ga suka olahraga? Aku akan selalu mengatakan bahwa badanmu jelek, lemah, dan sebagainya. Kamu ga mandiri? Beberapa kali aku akan berusaha ga ada di saat kamu butuh. Bukan. Bukan karena aku ga peduli sama kamu. Bukan karena aku ga mengerti hal-hal yang kamu ga suka atau ga mengerti perasaan kamu. Bukan berarti aku egois, cuma mementingkan diriku sendiri. Aku cuma mau kamu ga jadi terbiasa dengan apa yang ga kamu suka. Aku cuma mau kamu ga tergantung, ga cuma melakukan apa yang kamu suka, serba takut, ga berkembang. Kamu tau? Sepertinya aku memperlakukan orang-orang yang aku sayang seperti seorang ayah memperlakukan anaknya. Caranya memanjakan anaknya berbeda dengan seorang ibu. Dia akan berusaha agar anaknya menjadi hebat dan ga terus-terusan bergantung sama dirinya. Supaya nanti anaknya bisa dengan mudah mendapatkan apa yang ia mau dengan usahanya

Cerita Segitiga

Kamu bilang tak apa. Kamu tidak apa-apa. Kamu baik-baik saja. Tak usah pedulikan apa kata orang lain. Lalu bagaimana caranya aku bisa biasa saja jika aku tau apa yang kamu ceritakan tentang perasaanmu yang sesungguhnya pada sahabat-sahabatmu (yang juga sahabat-sahabatku)? Aku tak pernah berpikir kamu salah. Kamu mungkin hanya ingin berperan sebagai sahabat yang baik. Tak ingin merepotkan sahabatmu sendiri. Tak ingin sahabatmu terlalu memikirkan dirimu. Terima kasih. Aku juga tau kamu tak pernah berpikir ini semua salahku. Bahkan memang sebenarnya begitu. Bahkan aku pun hanya menganggap itu gurauan. Tak ada yang aku anggap serius. Bukan salahku, bukan salahmu. Hanya perasaan seorang manusia yang tak bisa seenaknya diatur orang lain. Bahkan oleh akal sehat. Tapi sepositif apa pun kamu berpikiran tentang aku, orang yang tau tentang perasaanmu padanya selama ini akan selalu menganggap aku jahat, kan? Maaf jika beberapa hari ini aku terlihat acuh. Aku harap kini kamu ta

MARI MEMBAYANGKAN : Alien

Berapa grup chatting yang kamu punya? Bagaimana kalau ternyata di setiap grup ada satu alien yang sedang menyamar? Atau sekedar mata-mata yang sedang mengintai dan menyamar menjadi salah satu anggota grup. Tiba-tiba saja terpikirkan karena di salah satu grup yang isinya para pecinta astronomi tiba-tiba membahas ada yang mengaku alien. Sementara orang-orang di grup lain merasa ada yang berbeda dengan masing-masing anggota, ada yang berubah. Alien? Maksudnya makhluk asing? -BAS-

Mencipta

Kenapa terlalu kaku terpaku pada "aturan seharusnya" dari jenis pertemanan yang sudah ada? Terlalu manut pada kalimat "teman yang baik itu blablabla". Padahal sifat setiap orang berbeda-beda. Cara berekspresi setiap orang berbeda-beda. Kenapa terlalu mengharapkan pertemanan dengan aturan pertemanan yang biasanya. Terlalu biasa hingga kau mau setiap pertemanan yang kamu alami selalu berjalan seperti itu? Kenapa tak coba ciptakan jenis pertemanan yang baru? Jenis pertemanan yang kamu dan teman-teman baikmu bisa menikmati setiap detik dari apapun yang kalian lalui. Lihat teman-temanmu. Lihat sifat-sifat mereka. Pahami sifatmu juga. Jadikan dasar untuk menciptakan jenis pertemanan baru. Persahabatan baru yang tak kaku, tak melulu tentang "sahabat yang baik itu adalah blablabla". Omong kosong yang hanya akan menjadikanmu dan teman-temanmu berbeda. Menghilangkan keseruan saat pertama kali kamu mengenal mereka. *** Sama seperti penelitian kan? Kenapa

SEPINTAS MELINTAS : Sengaja

Jangan sengaja melakukan sesuatu yang kamu tau pasti resikonya, kamu tau pasti apa yang akan terjadi selanjutnya, dan seharusnya tidak kamu lakukan, lalu teriak-teriak mengeluh demi mendapat perhatian orang lain. Itu menyebalkan. -BAS-

RANDOM TALK : Jangan

... X : eh eh itu angkot ke stasiun Y : iya X : itu ke stasiun tau naik gih buru Y : iya nanti aja X : mending naik dari sini. Di depan biasanya udah penuh soalnya Y : iya nanti gampang X : dih yaudah terserah dah Y : di depan aja pastiin sampe kamu dapet angkot 32 dulu X : lah? Ga usah kali aku bisa sendiri Y : gapapa lah X : ih aku bisa sendiri kali. Aku kuat. Aku bisa. Aku pasti bisa Y : eh. Kamu jangan sok kuat gitu lah X : lah emang kuat Y : ngga. Jangan bilang kalo kamu kuat padahal kata temen kamu yang aku karang sendiri aja bilang kalo kamu sebenernya rapuh X : pfffttt. Apaansi kata temen aku yang kamu karang sendiri Y : eh... beneran kan ... -BAS-

SEPINTAS MELINTAS : Lebih Baik

Begini lebih baik. Hanya menjalani saja apa yang harus dijalani. Tak pernah lagi berharap. Tak terpikir untuk berharap. Tak ada orang yang harus diharapkan. -BAS-

MARI MEMBAYANGKAN : Sama-Sama Pura-Pura

Bagaimana jika laki-laki dan perempuan sebenarnya sama-sama peka namun sama-sama saling pura-pura tak peka? Alasannya bisa saja beda. Tapi intinya mereka saling pura-pura. Sepertinya sama-sama tak ingin membuat dan menjadi berharap. Sama-sama tau namun pura-pura tak tau. Sama-sama peduli namun pura-pura tak peduli. Lucu. Sepertinya seru. -BAS-

Wanita di Bawah Langit Malam

Tiga puluh menit lewat tengah malam. Seorang wanita berjalan sendirian. Menyusuri jalan sepi. Hanya aktivitas di beberapa warung kopi yang masih tersisa. Perlahan hujan turun. Semakin lama semakin deras. Ia malas mengeluarkan payung. Ia selalu enggan membuka payung. Repot, pikirnya. Ia menatap sepanjang jalan di hadapannya. "Ah, masih jauh," pikirnya. Terpaksa ia membuka payungnya. Sepanjang perjalanan ia hanya berjalan menunduk. Berusaha terus mempercepat langkahnya. Jalanan itu terlalu sepi, terlalu menakutkan meski biasanya ia menyukai malam. Hanya satu-dua motor melintas sesekali dan mobil-mobil terparkir di pinggir jalan. Hujan menambah sepinya jalan. Bahkan satu-satunya toko yang biasanya masih buka saat ia pulang malam pun kini sudah tutup. Hampir satu jam lewat tengah malam. Seorang wanita berjalan sendiri. Berjalan menunduk di bawah payungnya. Mempercepat langkah menembus hujan yang menambah dinginnya angin malam. Jangan berpikir macam-macam. Jangan menc

Alasan

Apa alasan kamu mau mengorbankan apa yang kamu punya, termasuk waktu, reputasi terhadap pekerjaan yang selalu kamu agung-agungkan itu, bahkan pandangan orang lain terhadap kamu yang terus menerus kamu jaga, demi orang lain? Alasan? Aku cuma berusaha menjadi teman yang baik.  Itu satu-satunya alasan. Jangan salah sangka. Laki-laki atau perempuan sama saja, kan? Butuh teman yang mengerti. Butuh teman yang mampu menjaga, atau membuat ia merasa bangga akan dirinya karena merasa diandalkan. Aku memang perempuan, tapi aku akan berusaha mengambil peran laki-laki saat bersama teman-teman perempuanku. Saat tak ada laki-laki di sana. Tak ada yang bisa mereka andalkan untuk melindungi diri. Aku cuma berusaha tahu diri. Membalas kebaikan orang-orang yang sudah sangat baik padaku. Tak menyia-nyiakan peran yang mereka berikan. Tak membuat orang kecewa karena telah mengandalkanku. Hari ini seorang pria merasa sangat lemah.  Aku ada di sana dan seolah menuruti kelemahannya. Tak apa ka

Bahagia dalam Gelap

Sumber kebahagiaan orang-orang berbeda-beda. Cara mengekspresikannya pun berbeda-beda. Pernah lihat orang yang berteriak keras bahkan sampai menangis terharu saat bertemu artis idolanya? Atau tawa dan teriakan bahagia anak-anak saat dibelikan mainan baru oleh orang tuanya? Atau seruan para lelaki saat tim kesayangannya memenangkan pertandingan? Atau bahkan tangis haru seorang ibu saat anaknya naik ke podium menerima piala? Aku bisa bahagia dalam gelap. Gelap yang sangat gelap hingga aku bisa melihat cahaya-cahaya bintang yang redup sekalipun. Menjadikan langit terlihat begitu penuh oleh cahaya-cahaya kecil saling beradu kilauan. Kebahagiaan luar biasa saat tak disilaukan oleh dunia yang begitu menggoda dan bisa menyesatkan.  Orang-orang kebanyakan tak suka gelap. Gelap identik dengan sesuatu yang menyeramkan. Tempat kejahatan bersembunyi dan siap muncul ke permukaan saat ada kesempatan. Dan saat itu tak banyak orang yang akan mengetahuinya. Karena orang-orang kebanyakan menghi

Bulan di Balik Awan

Malam ini, bulan hanya menampakkan setengah wujudnya. Kenapa? Karena hanya itu yang ia mampu. Tak memaksakan untuk tampil seluruhnya. Ia bisa saja tampak bulat utuh, indah menawan, menerangi bumi dalam kegelapan. Namun sekarang bukan waktunya. Apalagi awan berusaha menutupinya. Ia tau waktu yang tepat. Waktu yang mendukungnya menawan tanpa terlihat sombong. Waktu dimana keadaanlah yang menunjukkan keistimewaannya, kehebatannya, tanpa diminta, ataupun dipaksa. Waktu saat ia bisa muncul perlahan di antara awan yang sedikit demi sedikit ditiup angin. Pihak lain yang tau pesona bulan dan membantunya menunjukkan pada saat yang tepat, tanpa bulan minta. *** Hari ini seseorang disadarkan oleh gadis kecil dan ibunya. Sederhana saja yang mereka ajarkan.  Pahami apa yang kamu katakan. Katakan apa yang kamu pahami. Lebih sederhana karena merupakan materi yang baru seminggu lalu juga terus menerus disampaikan oleh seorang bapak yang ingin orang-orang serius dalam studinya. Kenapa m

Bintang Warna-Warni

Bintang warna-warni malam ini indah. Menghiasi hitam pekatnya langit tengah malam. Aku disini, salah satu tempat manusia-manusia mengemisikan jutaan bintang warna-warni ke langit malam. Indah. Seharusnya aku bahagia. Karena di sisi lain, mimpiku yang lain juga terwujud di waktu yang sama. Mengejutkan karena justru terjadi di detik berakhirnya tahun. Malam ini aku mengiringi, juga menemani, muda-mudi melewati malam yang pasti akan sangat berarti. Riuh tepuk tangan terkadang mengiringi saat kami menyelesaikan rangkaian nada. Meja-meja itu memang untuk kumpulan-kumpulan orang. Namun kebanyakan bangkunya tak tersadar terbagi-bagi lagi. Lebih rapat dua-dua. Mereka bercanda mesra, kadang menjelekkan sahabat di depan pasangannya. Ah, dasar sahabat. Aku selalu memimpikan malam penuh bintang warna-warni seperti ini. Dan ini malam pergantian tahun ke berapa sejak kita memimpikannya bersama? Seharusnya aku senang bisa mewujudkannya. Mungkin kamu juga mewujudkannya sekarang. Di tempat