Posts

Showing posts from May, 2018

Marahlah

Marahlah. Kau tahu rasanya ketika dadamu tiba-tiba terasa sangat sesak. Tenggorokanmu sangat penuh. Lalu energi yang kuat itu mendesak dan memenuhi rongga wajah antara hidung dan mata. Membuat keduanya terasa berair dan kepalamu menjadi pusing. Marahlah. Kau tahu rasanya ketika punggungmu menjadi sangat berat. Perutmu terasa mual. Tangan dan kakimu pun tiba-tiba bergetar hebat. Marahlah. Kau tetap menahan. Membiarkan dirimu merasakannya untuk beberapa saat. Lalu beberapa menit kemudian berusaha keras menarik nafas menenangkan diri. Selalu berhasil. Kadang cepat. Kadang butuh waktu yang sangat lama. Kadang perlu dibantu dengan pelampiasan. Kau hafal. Tampaknya kau terlalu terbiasa. -BAS-

Probation

Cerita seorang teman kepadaku. Kamu kerja dimana? Hmmm... Gimana ya? Aku masih probation . Sama orang-orang aku belum berani bilang kerja. Biasanya aku bilang kalau aku cuma magang. Takut sama ekspektasi orang-orang. Yah, namanya juga masih probation , anak bawang, haknya belum penuh. Gaji masih di bawah UMR. Uang lembur ga ada. Cuti ada, sih. Tapi cuma 3 hari. Sementara sebentar lagi Hari Raya. Perusahaan minta libur Hari Raya dipotong dari cuti. Hak-hak tunjangan lain sih sesuai kewajiban perusahaan yang diatur perundang-undangan. Mau minta hak yang lain-lain juga ga enak. Nanti dinilai banyak maunya. Kewajiban? Kerjaan? Tetap penuh, lah. Lebih, malah. Karena dari pekerjaan itu kita dinilai. Kalau dinilai bagus, disiplin, loyalitas ke perusahaan tinggi, menguntungkan perusahaan, produktivitas naik terus, baru bisa tanda tangan kontrak. Atau malah langsung karyawan tetap. Anggap saja sambil mengambil hati perusahaan. Tapi kalau dinilai ga memenuhi kriteria, gitu-git

Pelupa

Tahun lalu, bapak ojek online bertanya padaku. "Mbak, besok mulai puasa. Bolak-balik naik motor ke kampus ga apa-apa?" Lalu aku jawab dengan bingung, "ngga apa-apa kok, pak." Bapak ojek online bertanya lagi, "kuat, mbak?" Lalu aku makin bingung, "hah? Kuat kok, pak". Lalu baru tadi aku pulang naik angkutan umum dan melihat anak kecil dengan benjol memar besar di dahinya. Hal itu mengingatkanku pada kejadian berpuluh-puluh tahun lalu yang sangat berusaha aku lupakan. Aku memiliki adik laki-laki. Usia kami tak terpaut jauh. Hanya 1,5 tahun. Karena itu, saat kami masih kecil, kami sangat sering bertengkar Saat itu kami bertengkar di atas kasur. Benar-benar berkelahi mungkin. Yang aku ingat, saat itu aku sangat kesal. Dan saat ia berdiri berniat untuk melompat turun dari kasur, aku menendang kakinya. Ia terjatuh dari kasur dengan kepala terbentur ke lantai. Ia menangis sangat keras dan ketika ayah dan ibu datang, aku melihat dahinya dengan benjo

Permainan Sudut Pandang

Dua orang dengan meja bersebelahan di tempat kerja. Hari ini aku mendapat duplikat pekerjaan mereka. Orang yang pertama berhasil menghubungi HRD di tempat kerja aplikan yang pertama. Orang kedua sama sekali tak mendapatkan informasi dari tempat kerja aplikan kedua. Padahal aplikan pertama dan kedua bekerja di tempat yang sama. Padahal jika orang pertama dan kedua tahu ada aplikan mereka yang bekerja di tempat yang sama, mereka bisa bekerja sama untuk kemudian sama-sama berhasil menyelesaikan pekerjaan mereka. Dan aku baru saja membaca novel dan komik dengan tipe cerita yang sama. Bersambung dengan dua sudut pandang tokoh yang berbeda.  Seru bisa jadi pihak ketiga yang tahu cerita dari dua sudut pandang yang berbeda. Kau bisa tahu semuanya. Yang padahal orang pertama tidak tahu. Yang padahal orang kedua tidak tahu. Yang padahal kalau mereka saling tahu, akan sangat berbeda ceritanya. Benar, kan? Kan sudah ku bilang, jangan lihat sesuatu hanya dari satu sisinya saja. Lebih spesi

Kriteria

Berapa banyak kriteria yang kamu tetapkan untuk bisa menyukai seseorang? Mungkin beberapa di awal saat kamu sedang dalam fase mencari. Lalu pada akhirnya kamu bisa menemukan seseorang yang bisa kamu sukai apa adanya. Apa pun yang ia lakukan. Sebagaimananya ia. Terdengar naif memang. Tapi begitulah nyatanya. Lalu kriteria-kriteria tersebut terlupakan. Tak lagi dipedulikan. Tapi tak semua manusia bisa seperti kamu bukan? Manusia itu banyak maunya. Setelah ia dapatkan sesuatu yang sesuai dengan yang ia inginkan, ia membuat kriteria baru. Terus begitu. Pun banyak laki-laki di dunia ini. Lalu sampai kapan kamu mau menuruti dan menyesuaikan menjadi sosok yang ia inginkan? Terus begitu. Sampai akhirnya ia membuat kriteria baru. Sampai akhirnya ia mencari sosok yang tak begitu mudah. Manusia memang selalu berubah. Tapi bukan perubahan yang selalu dikendalikan orang lain bukan? -BAS-

Aku Adalah

Aku adalah tokoh yang aku suka dalam buku terakhir yang aku baca, atau film terakhir yang aku tonton, atau komik terakhir yang aku ikuti. Tak selalu tokoh utama. Yang penting aku suka. Terlihat tidak berpendirian. Tapi tokoh yang aku suka biasanya satu tipe. Dan biasanya seseorang akan menyukai sesuatu yang mirip dengan mereka. Atau sesuatu yang serupa dengan yang mereka inginkan. -BAS-

Ruang Cerita

Kala senja di sudut ruangan Dengan segelas kopi dan selembar kertas di meja Aku bukan pecinta kopi Sengaja ku pesan untuk menemani hati yang sudah teramat pahit Paling tidak, aku bisa merasakan ada yang sama pahitnya Dan bisa baik-baik saja Ia bukan ruangan baru Atapnya sering melindungiku dari lelah Suara-suara yang menggema menghancurkan penat Dinding-dindingnya, sepertinya sudah terlalu banyak mendengar berbagai cerita Ceritaku tentang bintang yang jatuh Tentang surya yang perlahan hilang ditelan gerhana Atau cahaya terang planet lain yang muncul di dekat bulan *** Pada pintu yang selalu terbuka untuk yang bersedia singgah Yang aku selalu menatap ke arahnya Berharap ada seseorang yang datang Yang bersedia mendengar rangkaian paragraf baru Yang berisikan harapan Bahwa di ruang ini sesungguhnya aku ingin membuat cerita Bukan hanya kembali ketika lelah Atau sekedar jenuh dengan dunia luar -BAS-

Peralihan

Pelangi muncul ketika hujan reda. Kadang di awal hujan ketika gerimis mulai turun dan matahari tak sepenuhnya tertutupi. Sejuk di awal hujan selalu menyenangkan. Apalagi setelah kemarau panjang. Saat hujan baru saja reda, udara segar, bersih tercuci. Hujannya, kadang orang benci. Siapa yang tak suka saat-saat matahari ada di dekat horizon? Siapa yang tak senang diberi kesempatan melihat matahari terbit atau tenggelam? Beberapa orang bahkan giat mencari. Saat tinggi atau tak hadirnya hanya ingat sesekali. *** Saat-saat peralihan memang selalu bisa lebih menarik perhatian. Masa-masa antara memang selalu punya pesona. Setelah itu? Biasa saja. -BAS-