Posts

Showing posts from August, 2019

Wira

" Harus siap terus-terusan ribut, berarti. " Benar juga. Baiklah. Aku yang mengalah. Lagi. Aku tidak ingin pulang ke arena perang. Walau aku juga tidak mau pergi ke tempat yang tidak aku inginkan. Aku lakukan. Aku pulang pada rumah yang menghina setiap pencapaianku yang justru orang lain banggakan. Yang menganggapku bukan manusia baik-baik ketika orang-orang di luar sana menilaiku dengan banyak nilai-nilai positif -- tanpa tanda minus yang berarti. Yang aku ceritakan alurnya justru sedang lebih fokus pada hal lain. Ingin kepalaku diringankan. Padahal kalau kuturuti tidak akan bertambah berat, kepalaku justru benar-benar akan menjadi lebih ringan. Tidak tahu. Entah belum siap, entah takut nantinya itu akan selalu menjadi satu-satunya solusi. *** Pangeran berkuda putih yang aku harapkan adalah ia yang bisa percaya aku baik-baik saja, bahkan dengan pilihanku. Ia yang tidak berharap namanya dijaga, walau aku pasti akan selalu berusaha menjaga namanya. Adalah ia,

Eka

Satu dari sekian yang aku butuhkan. Tempat mengadu apapun masalahnya. Tempat menangis siapapun penyebabnya. Tempat bercerita apapun objeknya. Tempat bersandar bagaimanapun lelahnya. Tempat berharap apapun inginnya, perlunya. Ada yang siap dihubungi dimanapun. Bisa didatangi dan ditemui kapanpun. Mau mendengarkan dalam kondisi apapun, bagaimanapun. Tidak usah beberapa. Jangan dulu berpikir tidak punya. -BAS-

Kenopsia

Rumah memang seharusnya menjadi tempat yang paling ingin dituju. Seharusnya menjadi tempat yang paling diharapkan setelah lelah dengan dunia luar. Seharusnya jangan sampai ada rasa takut pulang. Memang masih ada sesuatu di rumah yang tidak ditemukan di tempat lain. Akan sangat menyenangkan jika sesuatu itu bukan yang menyesakkan. 'Ingin pulang' terdengar lebih menyenangkan daripada 'sudah waktunya pulang'. -BAS-

Altru

Curang! Yang bermain dibiarkan, yang bekerja dihentikan. Curang! Sudah diperbantukan, tapi tetap dibilang minim kerjaan. Dibandingkan. Curang! Mereka yang saling tinggi, aku yang tidak enakan. Curang! Mulutku sudah sampai putih berbusa, tapi tak kunjung dapat balasan. Curang! Disuruh menunggu, tapi akhirnya tetap pergi sendirian. Curang! Mengeluh curang tapi tidak pernah mau bilang. Ya, curang pada diri sendiri. Kebiasaan. -BAS-