Posts

Showing posts from February, 2017

MARI MEMBAYANGKAN : Alien

Berapa grup chatting yang kamu punya? Bagaimana kalau ternyata di setiap grup ada satu alien yang sedang menyamar? Atau sekedar mata-mata yang sedang mengintai dan menyamar menjadi salah satu anggota grup. Tiba-tiba saja terpikirkan karena di salah satu grup yang isinya para pecinta astronomi tiba-tiba membahas ada yang mengaku alien. Sementara orang-orang di grup lain merasa ada yang berbeda dengan masing-masing anggota, ada yang berubah. Alien? Maksudnya makhluk asing? -BAS-

Mencipta

Kenapa terlalu kaku terpaku pada "aturan seharusnya" dari jenis pertemanan yang sudah ada? Terlalu manut pada kalimat "teman yang baik itu blablabla". Padahal sifat setiap orang berbeda-beda. Cara berekspresi setiap orang berbeda-beda. Kenapa terlalu mengharapkan pertemanan dengan aturan pertemanan yang biasanya. Terlalu biasa hingga kau mau setiap pertemanan yang kamu alami selalu berjalan seperti itu? Kenapa tak coba ciptakan jenis pertemanan yang baru? Jenis pertemanan yang kamu dan teman-teman baikmu bisa menikmati setiap detik dari apapun yang kalian lalui. Lihat teman-temanmu. Lihat sifat-sifat mereka. Pahami sifatmu juga. Jadikan dasar untuk menciptakan jenis pertemanan baru. Persahabatan baru yang tak kaku, tak melulu tentang "sahabat yang baik itu adalah blablabla". Omong kosong yang hanya akan menjadikanmu dan teman-temanmu berbeda. Menghilangkan keseruan saat pertama kali kamu mengenal mereka. *** Sama seperti penelitian kan? Kenapa

SEPINTAS MELINTAS : Sengaja

Jangan sengaja melakukan sesuatu yang kamu tau pasti resikonya, kamu tau pasti apa yang akan terjadi selanjutnya, dan seharusnya tidak kamu lakukan, lalu teriak-teriak mengeluh demi mendapat perhatian orang lain. Itu menyebalkan. -BAS-

RANDOM TALK : Jangan

... X : eh eh itu angkot ke stasiun Y : iya X : itu ke stasiun tau naik gih buru Y : iya nanti aja X : mending naik dari sini. Di depan biasanya udah penuh soalnya Y : iya nanti gampang X : dih yaudah terserah dah Y : di depan aja pastiin sampe kamu dapet angkot 32 dulu X : lah? Ga usah kali aku bisa sendiri Y : gapapa lah X : ih aku bisa sendiri kali. Aku kuat. Aku bisa. Aku pasti bisa Y : eh. Kamu jangan sok kuat gitu lah X : lah emang kuat Y : ngga. Jangan bilang kalo kamu kuat padahal kata temen kamu yang aku karang sendiri aja bilang kalo kamu sebenernya rapuh X : pfffttt. Apaansi kata temen aku yang kamu karang sendiri Y : eh... beneran kan ... -BAS-

SEPINTAS MELINTAS : Lebih Baik

Begini lebih baik. Hanya menjalani saja apa yang harus dijalani. Tak pernah lagi berharap. Tak terpikir untuk berharap. Tak ada orang yang harus diharapkan. -BAS-

MARI MEMBAYANGKAN : Sama-Sama Pura-Pura

Bagaimana jika laki-laki dan perempuan sebenarnya sama-sama peka namun sama-sama saling pura-pura tak peka? Alasannya bisa saja beda. Tapi intinya mereka saling pura-pura. Sepertinya sama-sama tak ingin membuat dan menjadi berharap. Sama-sama tau namun pura-pura tak tau. Sama-sama peduli namun pura-pura tak peduli. Lucu. Sepertinya seru. -BAS-

Wanita di Bawah Langit Malam

Tiga puluh menit lewat tengah malam. Seorang wanita berjalan sendirian. Menyusuri jalan sepi. Hanya aktivitas di beberapa warung kopi yang masih tersisa. Perlahan hujan turun. Semakin lama semakin deras. Ia malas mengeluarkan payung. Ia selalu enggan membuka payung. Repot, pikirnya. Ia menatap sepanjang jalan di hadapannya. "Ah, masih jauh," pikirnya. Terpaksa ia membuka payungnya. Sepanjang perjalanan ia hanya berjalan menunduk. Berusaha terus mempercepat langkahnya. Jalanan itu terlalu sepi, terlalu menakutkan meski biasanya ia menyukai malam. Hanya satu-dua motor melintas sesekali dan mobil-mobil terparkir di pinggir jalan. Hujan menambah sepinya jalan. Bahkan satu-satunya toko yang biasanya masih buka saat ia pulang malam pun kini sudah tutup. Hampir satu jam lewat tengah malam. Seorang wanita berjalan sendiri. Berjalan menunduk di bawah payungnya. Mempercepat langkah menembus hujan yang menambah dinginnya angin malam. Jangan berpikir macam-macam. Jangan menc

Alasan

Apa alasan kamu mau mengorbankan apa yang kamu punya, termasuk waktu, reputasi terhadap pekerjaan yang selalu kamu agung-agungkan itu, bahkan pandangan orang lain terhadap kamu yang terus menerus kamu jaga, demi orang lain? Alasan? Aku cuma berusaha menjadi teman yang baik.  Itu satu-satunya alasan. Jangan salah sangka. Laki-laki atau perempuan sama saja, kan? Butuh teman yang mengerti. Butuh teman yang mampu menjaga, atau membuat ia merasa bangga akan dirinya karena merasa diandalkan. Aku memang perempuan, tapi aku akan berusaha mengambil peran laki-laki saat bersama teman-teman perempuanku. Saat tak ada laki-laki di sana. Tak ada yang bisa mereka andalkan untuk melindungi diri. Aku cuma berusaha tahu diri. Membalas kebaikan orang-orang yang sudah sangat baik padaku. Tak menyia-nyiakan peran yang mereka berikan. Tak membuat orang kecewa karena telah mengandalkanku. Hari ini seorang pria merasa sangat lemah.  Aku ada di sana dan seolah menuruti kelemahannya. Tak apa ka