Tujuh Keenam

Mungkin akhirnya akan ada satu malam minggu yang akan aku ingat. Sebuah kenekatan yang benar-benar nekat. Hanya terpikirkan sekilas saja dan benar-benar dilakukan. Malam ketika aku merasa telah melakukan hal yang sangat konyol di beberapa hari sebelumnya namun tetap bisa merasa bangga. Bangga karena juga merasa telah melakukan hal yang benar. Meski benar-benar terasa sangat konyol. Terdengar sangat keras kepala memang.

Untuk kesekian kali kekonyolanku didukung. Walau sebelumnya sempat dihina, aku tahu ia sadar bahwa kekonyolanku adalah yang terbaik yang bisa aku lakukan. 

Hingga pagi datang, kali ini dukungannya lebih dari kuat biasanya. Tak hanya ucapan, ia merenggut semua khawatir yang berlebih. Merengkuh jiwa-jiwa yang tak tahu lagi tuannya dimana. Merangkul hati yang tinggal setengah, tak tahu dimana sisanya. Tahu, hanya saja tak mau mengakui. Atau tak mungkin lagi mengakui.

Semuanya lebih dari biasanya. Dan kali ini, aku benar-benar bisa sedikit tenang.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia