Wanita di Bawah Langit Malam

Tiga puluh menit lewat tengah malam. Seorang wanita berjalan sendirian. Menyusuri jalan sepi. Hanya aktivitas di beberapa warung kopi yang masih tersisa.

Perlahan hujan turun. Semakin lama semakin deras. Ia malas mengeluarkan payung. Ia selalu enggan membuka payung. Repot, pikirnya. Ia menatap sepanjang jalan di hadapannya. "Ah, masih jauh," pikirnya. Terpaksa ia membuka payungnya.

Sepanjang perjalanan ia hanya berjalan menunduk. Berusaha terus mempercepat langkahnya. Jalanan itu terlalu sepi, terlalu menakutkan meski biasanya ia menyukai malam. Hanya satu-dua motor melintas sesekali dan mobil-mobil terparkir di pinggir jalan. Hujan menambah sepinya jalan. Bahkan satu-satunya toko yang biasanya masih buka saat ia pulang malam pun kini sudah tutup.

Hampir satu jam lewat tengah malam. Seorang wanita berjalan sendiri. Berjalan menunduk di bawah payungnya. Mempercepat langkah menembus hujan yang menambah dinginnya angin malam. Jangan berpikir macam-macam. Jangan mencurigai yang aneh-aneh. Ia hanya baru saja selesai menjalankan tugasnya.

-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia