Cerita Kupu-kupu dan Bunga

Bunga putih tertarik pada bunga merah. Ia bercerita pada kupu-kupu. Kupu-kupu bersahabat baik dengan keduanya.

Suatu hari angin berbisik pada bunga putih bahwa kupu-kupu sering bersama bunga merah. Lalu bunga putih menjadi lebih dekat dengan angin. Mereka bercerita segala hal. Tentang ketertarikan bunga putih pada bunga merah, tentang kupu-kupu dan bunga merah, tentang berbagai kemungkinan yang ada antara kupu-kupu dan bunga merah.

Bunga putih menjadi kurang bersahabat sengan kupu-kupu. Ia memaksanya untuk mengatakan sejujurnya perihal dirinya dan bunga merah. Kupu-kupu sudah mengatakan yang sebenarnya. Tak ada apa-apa antara dirinya dan bunga merah. Namun keadaan tak juga membaik. Bunga putih masih menganggap kupu-kupu berbohong.

Kupu-kupu sedih.

Kupu-kupu cantik. Bunga putih selalu bilang kalau kupu-kupu menarik. Tapi kupu-kupu bukan bunga. Bagaimana ia bisa tertarik pada bunga merah? Apalagi terpikirkan untuk merebut bunga merah dari bunga putih, sahabat terbaiknya. Lagipula bunga lebih menarik menurutnya.

Lalu kejujuran macam apa yang ingin bunga putih dapatkan dari kupu-kupu? Apa yang sebenarnya dicari? Fakta dari kejujuran atau sekedar pembenaran opini?

---

Logika manusia sering tertutup persepsi. Kejujuran bahkan bisa dikalahkan prasangka. Lalu dengan mudah beri sanksi sosial murahan hingga persahabatan bertahun-tahun pun tak ada artinya lagi. Tak ada gunanya lagi.

Sosial.

-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia