Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia

Indonesia, negeri dengan kekayaan melimpah, membuat iri bangsa lain. Semuanya ia punya. Bahan makanan, air, bahkan udara yang segar. Kekayaan alam, bahan tambang, perhiasan, bahkan spesies hewan dan tumbuhan. Ia bisa mandiri jika ia menginginkannya. Bukan ia yang membutuhkan negara lain. Namun negara lain yang membutuhkannya dengan segala kebutuhan hidup manusia yang ia miliki. Suatu saat, ia bisa berdiri sendiri dengan kekuatannya. Saat ini, ia masih berjuang. Berusaha untuk sadar akan kekuatannya, memanfaatkan kekuatan tersebut hingga kekurangannya dapat ia tutupi. 

Perubahannya ia wujudkan dalam pembangunan. Berbagai sektor ia kembangkan. Infrastruktur, sumber daya manusia, ia perkuat.

Indonesia, negeri yang sangat nyaman bagi umat manusia. Terus menerus mendapat pasokan energi utama sepanjang tahun. Perbedaan energi antara siang dan malam tak begitu besar hingga iklimnya sangat nyaman ditempati. Perubahan cuaca tidak terlalu ekstrim, mendukung berbagai kegiatan manusia dalam pemenuhan kebutuhannya.

Indonesia, negeri dengan banyak bencana. Letaknya yang berada pada ring of fire menyebabkan meletusnya gunung berapi menjadi hal yang tak asing. Posisinya di pertemuan lempeng kerak bumi mengakibatkan gempa bumi adalah bencana yang wajar terjadi. Namun, dari sekian banyak bencana yang disebabkan oleh alam, bencana hidrometeorologi adalah yang paling banyak terjadi di Indonesia. Jumlah kejadiannya lebih dari 95 persen dari total kejadian bencana. Bertempat di khatulistiwa yang merupakan zona tekanan rendah dan konvergensi bumi mengakibatkan Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi. Selain mendatangkan manfaat yang besar, hal tersebut dapat menyebabkan bencana apabila tidak disertai dengan pengelolaan yang baik.


Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2016

Besarnya jumlah kejadian bencana di Indonesia, terutama bencana hidrometeorologi, mengakibatkan pembangunan Indonesia terhambat. Infrastruktur rusak, kerugian yang dialami pun sangat besar. Namun, kesadaran penduduk Indonesia akan cuaca dan iklim masih sangat rendah. Masyarakat Indonesia terlalu dimanjakan dengan kondisi atmosfer Indonesia yang perubahannya kecil, sehingga cenderung tak peduli pada kondisi ekstrim yang dapat terjadi. Kemungkinan cuaca yang mereka ketahui hanya cerah atau hujan. Pembangunan infrastruktur jarang melibatkan faktor iklim. Padahal, iklim dan cuaca dapat mempengaruhi pembangunan infrastruktur dari berbagai sisi. Bahkan sampai bahan sesuai yang harus dipilih, arsitektur, atau interior yang menunjang kenyamanan manusia untuk beraktivitas.

Kurang peduli dan kurang pahamnya masyarakat Indonesia akan iklim dan cuaca dapat disebabkan karena masyarakat Indonesia tidak mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang iklim dan cuaca. Seperti yang disebut di awal, pengetahuan tersebut dianggap tidak terlalu dibutuhkan. Jika sehari-hari mereka mendapat pengetahuan tentang iklim dan cuaca, yang tentunya bukan hanya prakiraan cuaca, mereka akan menyadari pengaruhnya dalam kehidupan yang bahkan dapat mempengaruhi sampai ke kondisi psikis.

Oleh karena itu, dibutuhkan media yang dapat menjadi katalis agar proses penyadaran masyarakat Indonesia akan iklim dan cuaca dapat berjalan.

Berkembangnya akses internet menjadi sarana berbagai informasi untuk sampai kepada berbagai lapisan masyarakat. Hampir semua informasi dapat ditemukan. Baik positif maupun negatif. Berbagai kegiatan pun dapat dimudahkan dengan internet.

Audio merupakan salah satu media yang dapat dengan mudah menyampaikan informasi. Mudah ditangkap, ringan, dapat diakses kapan pun, bahkan sambil melakukan kegiatan lain. Saat ini, radio streaming yang merupakan perpaduan media penyampaian informasi dalam bentuk audio melalui internet mulai banyak berkembang. Sifatnya yang mudah diakses, fleksibel, dan ringan menjadi alasan mengapa ia disukai. Oleh karena itu, project Suara Langit memilih menggunakan radio streaming sebagai media penyampaiannya.

Suara Langit mengusung konsep siaran radio seperti radio lokal namun disiarkan secara streaming melalui jaringan internet, sehingga dapat didengarkan di seluruh dunia. Suara Langit dikembangkan oleh sembilan orang pemuda-pemudi dari berbagai latar belakang pendidikan di Kota Bogor. Sembilan orang tersebut berkumpul dan menyatukan latar belakang pendidikan masing-masing dalam menjalankan sebuah project yang diharapkan dapat berguna bagi negeri tercinta, Indonesia.


Suara Langit memiliki misi untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan tentang cuaca dan iklim agar masyarakat Indonesia terbiasa melibatkan kondisi iklim dan cuaca dalam kegiatan sehari-hari. Pada rencana awal, Suara Langit adalah sebuah program radio yang disiarkan dua kali dalam satu minggu, yaitu Jumat malam dan Minggu malam pukul 19.00 sampai 20.00 WIB. Selain karena menyesuaikan dengan jadwal kegiatan pelaksana, jam siaran tersebut disesuaikan pula dengan kebutuhan pendengar akan informasi cuaca. Jumat malam dipilih karena menjelang weekend, pendengar membutuhkan informasi cuaca untuk memilih kegiatan berlibur yang sesuai. Sementara, minggu malam dipilih karena esok harinya, pendengar akan memulai kembali aktivitas rutinnya. Oleh karena itu, informasi cuaca dibutuhkan untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang tidak diinginkan.

Program Suara Langit telah dikonsepkan secara matang. "Dari pendengar untuk pendengar" menjadi landasan siaran Suara Langit. Maksudnya, tema siaran harian yang diangkat adalah saran yang diajukan oleh pendengar. Selain itu, di sela-sela tema yang diangkat, pendengar dapat berbagi pengetahuan maupun pengalaman tentang fenomena cuaca yang pernah ia alami. Lagu-lagu papan atas pun disiapkan untuk hiburan sekaligus menarik lebih banyak pendengar.

Suara Langit masih dalam proses pengembangan. Uji coba siaran belum dilakukan, masih dalam tahap pengembangan free account dalam website penyedia layanan streaming serta sebatas uji coba pemutaran lagu. Kedepannya, diharapkan Suara Langit memiliki website dengan domain sendiri dan akun premium. Radio streaming dapat dihubungkan ke website Suara Langit yang berisi informasi yang tidak disiarkan melalui radio. Selain itu, komunikasi dengan pendengar pun dapat dilakukan pula melalui website sehingga lebih memudahkan pendengar dan pengelola Suara Langit. Untuk langkah lebih jauh, diharapkan Suara Langit dapat menjadi radio streaming seutuhnya yang melakukan siaran secara penuh.

Masalah selalu ditemukan dalam pengembangan suatu project. Permasalahan yang mengganjal dalam pengembangan Suara Langit antara lain dibutuhkan komputer server serta jaringan internet yang kuat. Saat ini, uji coba pemutaran radio sering terputus ataupun terdapat lag karena masalah jaringan. Selain itu, dibutuhkan biaya untuk perlengkapan siaran, terutama microphone. Biaya yang tidak sedikit juga diperlukan untuk domain website dan akun premium radio streaming pada pengembangan yang lebih lanjut.

Suara Langit memang belum sepenuhnya terbentuk. Namun niat pemuda-pemudi dengan latar belakang berbeda-beda yang bersatu demi kemajuan bangsa sudah bulat. Masalah-masalah di atas bukanlah apa-apa. Apa yang dapat mengalahkan niat kuat pemuda yang membara dan dibungkus dengan persatuan? Suara langit tetap bertekad untuk turut serta ambil bagian dalam pembangunan Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah terlalu lama mengabaikan langit. Suara Langit akan berusaha agar didengar. Menyapa bangsa Indonesia dan mencerahkan masa depan bangsa yang selama ini tertutup awan pekat. Bergema pada atmosfer dunia, Suara Langit tetap berusaha mengudara di cakrawala Indonesia.



-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan