Kan ...

Merasa sepi kala sendirian, tapi tak pada semua bisa berteman. Bukan menjauh dari keramaian, hanya terasa setiap pandang penuh dengan penilaian. Menguliti hingga ketulang, merasuk ke perasaan yang tidak suka dengan gunjingan yang beberapa bisa ia ramalkan.

Terlalu merasa kurang ajar untuk bergabung tanpa kontribusi tersumbang. Apalagi ucapan bapak makin seperti sindiran berulang-ulang. Namun, tetap jadi omongan juga kala diri mengasingkan. Di depan memaklumi pendiam, belum tentu sama makian di belakang.

Akhirnya masih harus berusaha memilih tidak terpengaruh orang. Terlalu sering kepikiran. Walau kadang juga benar.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia