Daya

Baru beberapa minggu yang lalu ngobrol sama senior di kantor. Sampai di pertanyaan "emang ga bosen, mba, sendirian di Bandung ga ada pacar?" Katanya. Aku cuma jawab, "tenang, mba, aku ada temen, kok." Dulu juga sempat ada yang bilang "bosen, sih, kayanya kalo di sini ga ada pasangan."

Maaf bohong, mba. Aku ga setenang itu. Baru-baru ini baru benar-benar terasa setelah orang-orang yang aku kenal di sini pada akhirnya menjauh padahal aku sudah sangat selektif. Bahkan ketika aku mulai membuka diri pun tetap tak ada orang yang aku harapkan. Karma kah karena sebelumnya aku sempat memilih menjauh dari yang lain?

Kadang kita ngerasa udah ngelakuin sesuatu buat orang lain demi kepentingan bersama, tapi ternyata orang itu ga ngelakuin hal yang sama kaya yang kita lakuin. Kaya yang kita harapkan.

Padahal aku pernah bahas ini sama orang yang pergi. Kita sama-sama pernah dikhianati. Pernah berjuang sebegitunya buat mempertahankan sesuatu yang padahal pihak lain ga mau diperjuangkan. Sama-sama pernah jatuh di lubang yang sama. Sama-sama pernah merasa berada di titik terendah dan sama-sama mencari kesimpulannya. Sama-sama menceritakan ketidaknyamanan dan apa yang sesungguhnya kami cari. Tapi segala ke-sama-sama-an itu ga menjamin sesorang untuk tinggal kan? 

Aku masih berharap tapi terlalu lelah untuk kembali berusaha. Apalagi kamu sepertinya udah ga mau aku berusaha lagi.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia