Dunia Barumu
Hai, kamu. Selamat datang pada diriku yang baru, di hari yang baru, dengan dunia yang baru. Aku yakin ini adalah diriku yang baru. Lalu bagaimana denganmu? Bagaimana kabarmu hari ini? Bagaimana keadaanmu? Masih terpengaruh masa lalu kah? Masihkah perasaanmu berbeda ketika mendengar namanya? Atau sudah menjadi dirimu yang baru? Jika belum, lalu mengapa dengan beraninya kamu mengajakku pergi ke duniamu? Saat itu, kukira itu dunia barumu. Namun saat kudengar masih ada dia dalam duniamu, baru kusadar bahwa aku salah. Untungnya aku belum terseret. Namun, hampir, kurasa. Bagaimana sekarang? Masih ingin membawaku pergi kah? Jika ya, akan kuberi kamu kesempatan. Bukan untuk menghilangkan dia dari duniamu, namun untuk menjadi biasa saja saat ia tiba-tiba muncul di hadapanmu. Kenangan bersamanya yang kamu anggap selalu buruk bukan untuk kamu sesali, pendam, bahkan kubur dalam-dalam hingga tak kamu ingat sama sekali, tapi justru menjadi pelajaran, inspirasi agar kamu bisa menciptakan dunia...