Lagu Angin

Pernah terlarut dalam lirik sebuah lagu?

Malam ini, seorang wanita hanya berbaring di atas kasur. Menatap langit-langit kamar yang polos, sambil berusaha menghindari silau cahaya lampu yang membuat mata mengeluarkan cairan bening alaminya. Jendela kamar yang terbuka di samping kasur memberi jalan bagi angin malam untuk masuk. Berhembus, menemani wanita yang terus membatu sejak setengah jam lalu. Handsfree masih menyambungkan telinga dengan handphone yang mengalunkan lagu yang sama, juga sejak setengah jam yang lalu. Wanita ini terdiam memeluk gitar kecilnya. Meresapi lirik-lirik dan bayangan yang terbangun dari setiap katanya. Kedatangan tiga teman yang tiba-tiba berkumpul di ruangan itu pun tak mengubah suasana hatinya yang mendadak kelabu sejak ia mendengarkan lagu itu. 

Tak lama, wanita itu kembali sendiri. Kamar itu tetap terasa sepi. Ia benci suasana ini. Ingin keluar, namun angin malam tetap menjebaknya dalam diam.

Kau pernah bilang, kau mengenalnya dengan sopan, maka kau berusaha untuk meninggalkan secara sopan pula. Apa kau yakin? Yang kau lakukan sama seperti seseorang yang bertamu, bertemu, mengobrol panjang lebar, namun kabur ketika si empunya rumah sedang lengah bukan? Kau pamit, namun tanpa bertemu dengannya. Hanya dengan sepucuk kertas yang kau tinggalkan.

Angin malam masih menemani, menghembus setiap helai rambutnya yang ia biarkan terurai. Handsfree sudah ia lepas. Lagu yang sejak tadi terputar berulang kali pun sudah tidak terdengar. Namun angin malam masih mengalunkan lagu itu dalam pikirannya. Menemaninya hingga ia jatuh terlelap dalam mimpi indah yang akan mengaburkan semua kesenduan malam itu, esok.

-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia