Di Ujung Perjalanan

Aku sedang melalui perjalanan panjang. Sudah lama aku berjalan. Tinggal sedikit lagi hingga aku sampai di tujuan. Namun justru di sinilah ujian yang sebenarnya. Puncak dari segala ujian yang pernah aku lalui selama perjalanan.

Medan semakin sulit. Jalanan semakin terjal. Berbatu tajam, tak ramah. Kendaraanku pun tak bekerja seperti yang aku harapkan. Aku harus mendorongnya. Ditambah beban di dalamnya yang semakin berat, kumpulan dari bekal yang aku temukan dan kumpulkan selama perjalanan. Cuaca begitu ekstrim tak bersahabat. Dan kini aku harus melaluinya sendiri.

Aku jadi teringat bahwa aku pernah mendampingi seseorang dalam keadaan yang sama. Walaupun tak membantunya langsung. Tak ikut mendorong kendaraannya. Hanya ikut berjalan di sisinya. Hanya berusaha untuk menyediakan apa yang ia butuhkan.

Ia sudah berhasil melalui puncak. Dan saat itu pula aku diminta berhenti menemaninya. Kini ia sedang melakukan perjalanan baru. Dengan ujian-ujian baru. Bertemu orang-orang baru. Berusaha mencapai tujuan baru. 

Jadi perjuangan seperti ini yang ia rasakan saat itu? Senang bisa turut menemani walau aku sadar bahwa sepertinya aku justru menambah beban perjalananmu. Maaf. 

Sekarang giliranku melalui jalan ini. Aku yakin pasti bisa melaluinya walau sendiri. Orang-orang telah menungguku di puncak. Yang akan menyambut dengan bangga saat aku berhasil sampai tanpa kekurangan apa pun. Doakan aku, serta kuucapkan selamat dan semangat melalui perjalanan barumu.

-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia