Tentang Seorang Wanita dan Kesederhanaannya

Kukenalkan kau pada seorang wanita biasa. Wanita sederhana yang sebisa mungkin membuat semuanya serba sederhana. Jika itu tak mengganggu kehidupannya, kenapa harus dipermasalahkan? Ia benci ketika orang-orang membuat sebuah pertanyaan yang seharusnya selesai saat dijawab justru diperumit dengan pertanyaan-pertanyaan lain atau pernyataan-pernyataan lain yang berujung tak menjawab pertanyaan utama. Ia tak suka ketika orang lain memperumit dirinya sendiri dengan mendebatkan urusan orang yang sebenarnya hanya masalah sepele yang tak perlu dibahas.

Ia acuh. Hanya tertarik dengan apa yang ingin ia ketahui. Kadang terlihat terlalu antusias bahkan hanya pada obrolan biasa, kadang langsung berlalu pergi tanpa melirik sedikit pun.

Wanita itu suka bermain peran. Ia sibuk berkeliling dari satu panggung ke panggung lain. Kadang jadi pemeran utama, kadang cameo saja. Kadang perannya tertukar, tak sesuai dengan panggungnya. Namun ia masih bisa mengatasinya. Improvisasinya bagus. Penonton, bahkan pemeran lain tak akan menyadarinya. Taktiknya sederhana saja. Sesederhana ia menyederhanakan sesuatu.


Hidup ini rumit. Terlalu banyak manusia. Wanita itu tak suka sesuatu yang rumit. Maka ia berpikir untuk menyesuaikan diri dengan manusia-manusia itu. Menyesuaikan peran-peran yang harus ia mainkan agar prinsip sederhananya tetap berjalan sesederhana ia menyederhanakan semuanya, bahkan pola pikirnya.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia