Cerita Dua Kepala dan Sebuah Guci

Si keras kepala bertemu dengan si pengkritik. Si keras kepala yang tak pernah merasa salah dan si pengkritik yang tak bisa tinggal diam jika ada yang tak beres. Lalu kepala keduanya beradu. Sepertinya tak ada yang menang. Keduanya kalah.

Si pengkritik kadang juga keras kepala. Tak bisa cair ketika ada yang salah. Hal yang salah adalah salah. Si keras kepala lebih lagi. Tak bisa tinggal diam jika dirinya dianggap salah, lalu ikut mengkritik sekitar.

Kepala keduanya beradu. Sebuah guci pecah. Pemiliknya tak ingin kehilangan guci kesayangannya. Walaupun terlihat bekas pecahannya, tetap akan lebih baik jika ia berusaha membetulkannya kembali.

Tapi kini ia tak tahu lagi harus berbuat apa. Bahkan lem perekat yang ia kira akan menjadi andalannya pun ikut dihancurkan.

-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia