Malam ini, bulan hanya menampakkan setengah wujudnya. Kenapa? Karena hanya itu yang ia mampu. Tak memaksakan untuk tampil seluruhnya. Ia bisa saja tampak bulat utuh, indah menawan, menerangi bumi dalam kegelapan. Namun sekarang bukan waktunya. Apalagi awan berusaha menutupinya. Ia tau waktu yang tepat. Waktu yang mendukungnya menawan tanpa terlihat sombong. Waktu dimana keadaanlah yang menunjukkan keistimewaannya, kehebatannya, tanpa diminta, ataupun dipaksa. Waktu saat ia bisa muncul perlahan di antara awan yang sedikit demi sedikit ditiup angin. Pihak lain yang tau pesona bulan dan membantunya menunjukkan pada saat yang tepat, tanpa bulan minta. *** Hari ini seseorang disadarkan oleh gadis kecil dan ibunya. Sederhana saja yang mereka ajarkan. Pahami apa yang kamu katakan. Katakan apa yang kamu pahami. Lebih sederhana karena merupakan materi yang baru seminggu lalu juga terus menerus disampaikan oleh seorang bapak yang ingin orang-orang serius dalam studinya. Kena...
Indonesia, negeri dengan kekayaan melimpah, membuat iri bangsa lain. Semuanya ia punya. Bahan makanan, air, bahkan udara yang segar. Kekayaan alam, bahan tambang, perhiasan, bahkan spesies hewan dan tumbuhan. Ia bisa mandiri jika ia menginginkannya. Bukan ia yang membutuhkan negara lain. Namun negara lain yang membutuhkannya dengan segala kebutuhan hidup manusia yang ia miliki. Suatu saat, ia bisa berdiri sendiri dengan kekuatannya. Saat ini, ia masih berjuang. Berusaha untuk sadar akan kekuatannya, memanfaatkan kekuatan tersebut hingga kekurangannya dapat ia tutupi. Perubahannya ia wujudkan dalam pembangunan. Berbagai sektor ia kembangkan. Infrastruktur, sumber daya manusia, ia perkuat. Indonesia, negeri yang sangat nyaman bagi umat manusia. Terus menerus mendapat pasokan energi utama sepanjang tahun. Perbedaan energi antara siang dan malam tak begitu besar hingga iklimnya sangat nyaman ditempati. Perubahan cuaca tidak terlalu ekstrim, mendukung berbagai kegiatan manusia...
Comments
Post a Comment