Yang Aku Suka dan Tidak

Aku suka mengucapkan selamat pagi. Tak hanya padamu. Tak hanya pada customer yang aku hubungi melalui telepon. Pada bapak satpam depan kantor. Pada ibu-bapak cleaning service dan OB. Bahkan pada ibu yang sedang menyapu depan rumahnya yang aku lewati.

Aku suka melempar senyum. Tak hanya padamu, yang selalu bilang senyumku manis. Pada bapak keamanan stasiun yang meniup peluit tanda bahwa kereta akan segera masuk dan aku harus buru-buru. Pada bapak yang memberikan sedikit tempat untuk aku duduk, sambil mengucap terima kasih pastinya. Pada orang-orang yang memberikanku jalan untuk keluar dari angkutan umum. Pada orang-orang yang berpapasan di jalanan menuju kantor. Pada bapak yang mengendarai sepeda motor yang memberikan kesempatan aku menyeberang jalan.

Aku suka tertawa. Tak hanya denganmu yang selalu melemparkan lelucon saat kita bersama. Bahkan hanya dengan hal-hal kecil pun aku bisa tertawa.

Katanya sapaan yang positif dan senyuman serta tawa bisa menularkan energi positif. Kamu jangan cemburu. Aku suka jika orang-orang di sekitar berenergi positif. Mereka menularkannya kembali padaku juga.

Begitu juga dengan energi negatif, bukan? Sedikit saja energi negatif di pagi hari bahkan butuh usaha keras untukku melawannya agar tak merusak hari itu. Bagaimana dengan energi negatif yang sangat besar menjelang tidur? Aku sangat tidak suka. Dampaknya pernah sampai beberapa hari karena aku diamkan saja. Cuma dipikirkan, tak berusaha dihilangkan. Untung ada kamu. Hingga tak bertahan lebih lama lagi. Dan kali ini aku bertekad melawan jika ia datang lagi.

-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia