Bilik Kerja

Aku suka bilik kerjaku. Bilik kerja yang sederhana. Cuma ada seperangkat komputer, telepon, dan cermin besar. Dengan latar berwarna kuning. Tak ada hiasan. Tak ada pajangan apa pun. 

Di sana seolah aku terisolasi dari orang-orang di sekitar. Aku bisa berlindung ketika pembicaraan orang-orang sudah mulai tidak kusukai. Atau sekedar ingin diam dan tidur karena semalam tidur larut menanggapi jalan pikiran orang yang nyatanya justru membuat sakit hati karena sangat jahat. Aku bisa mengisolasi diri. Cuma cermin besar sebagai teman. Ya, diriku sendiri.

Aku bisa dengan jelas melihat ekspresi senangnya setelah menghubungi nasabah yang menanggapinya dengan baik. Atau tiba-tiba memanyunkan bibir ketika nasabah yang dihubungi tidak mau konfirmasi dan malah balik memarahinya. Atau ekspresi dari perasaan yang merasa sangat tersanjung mendapat ucapan selamat bertugas dari nasabah yang sangat baik. Lalu tak berhenti tertawa bahagia melihat tingkahmu yang langsung menghubungi dan mengucapkan selamat bertugas. Tak mau kalah baik dari nasabah paling baik sekalipun.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia