"Hujan"

Hujan hanya turun ketika dipercaya akan turun.

Pagi ini tak ada yang peduli pada langit. Apalagi hujan. Tak ada yang terpikirkan.

Seseorang tiba-tiba melihat langit. Awalnya hanya tertarik pada awan. Awan-awan putih tipis dengan langit yang tampak biru menarik perhatiannya. Ia berbicara pada temannya, "Cerah. Mungkinkah nanti sore turun hujan?".

Semakin siang, awan semakin tebal. Semakin banyak menarik orang. Pembicaraan seseorang tadi pagi terus menyebar. Tanpa sengaja.

Mendung jadi jebakan. Semakin banyak yang melihat langit. Memikirkan sesuatu. Tak diucapkan, tapi satu sama lain saling tau. Lalu makin banyak yang bicara.

Gerimis makin memancing. Makin banyak yang bicara. Mulai banyak yang berteduh. Lebih banyak lagi yang mengeluh. "Yaahhhh, hujan". Ada juga yang menyambut dengan senang. "Yeeyyyy, hujan!"

Lalu hujan turun semakin deras.

***
Hari ini sekelompok remaja berkumpul setelah lama tak bertemu. Mereka tertawa bersama seharian. Terlihat sangat bahagia melepas rindu. "Sudah, sudah. Jangan tertawa terus. Nanti nangis," celetuk seseorang diantara mereka, tiba-tiba.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia