Belakangan
Belakangan, sepertinya aku terlalu sibuk. Terlalu menyibukkan diri, maksudku. Hingga aku tak tahu kabar orang-orang. Hingga orang sebelah hanya aku sapa sesekali. Hingga seseorang terus marah-marah karena pesannya hanya aku baca.
Seseorang yang lain sampai memaksaku menemaninya pergi hanya agar kami bisa ngobrol seperti biasanya. Tentang keluarganya. Tentang teman-temannya. Tentang keluhan-keluhan sebagai sesama anak sulung perempuan.
Bahkan sampai ada tanggung jawab yang terlupakan. Hingga aku terlalu takut memeriksa aplikasi komunikasi di handphone-ku sendiri.
Sesungguhnya sesibuk apapun, aku selalu punya waktu kosong. Di waktu itu aku berkeliling. Memeriksa orang-orang yang memang aku perhatikan. Dan di waktu itu pula, aku melihatmu seperti sedang tidak baik.
Tapi aku percaya,
bahwa aku bukan lagi yang kau kamu-kan.
-BAS-
Comments
Post a Comment