Screening Silang

Aku selalu membutuhkan orang lain untuk me-review setiap tulisan yang aku buat. Barangkali ada kesalahan penulisan ataupun format yang tidak aku sadari meski sudah aku cek beberapa kali.

Screening silang yang dilakukan oleh dua orang atau lebih terbukti sangat efektif dan sangat perlu dilakukan. Terkadang otak kita membaca apa yang ingin kita baca. Bukan yang seharusnya kita baca. Bisa jadi karena terlalu familiar dengan kata-kata tertentu, otak kita akan otomatis membaca kata tersebut dan mengabaikan kesalahan yang mungkin ada. Apalagi kalau yang membaca adalah penulisnya sendiri, yang sangat tahu apa yang ingin ia tulis.

Padahal di sisi lain, tangan kita juga bisa menulis tidak sesuai dengan apa yang otak kita inginkan. Perjalanan informasi dari otak ke tangan yang sangat panjang dan kompleks, fokus yang kadang teralihkan, alat yang digunakan kurang nyaman, atau alasan-alasan lainnya bisa membuat tangan kita tidak 'menurut' pada otak.

Saat penulis melakukan screening, otaknya membaca apa yang ingin ia baca berdasarkan apa yang ingin ia tulis. Persepsi sangat bermain di sini. Screening silang berusaha untuk meminimalisir, bahkan menghilangkan, persepsi tersebut. Sehingga kesalahan-kesalahan yang sulit terdeteksi penulis tetap teridentifikasi dan bisa diperbaiki.

Manusia pun begitu. Butuh screening dari orang lain untuk me-review dirinya. Sehingga, ia bisa memperbaiki diri. Bukannya selalu merasa benar, sulit mengakui kesalahan, dan merasa tak perlu memperbaiki atau bahkan sekedar untuk meminta maaf. Itu sombong. Satu lagi, sebagus apapun tulisan yang penulis buat, tetap ada kemungkinan adanya kesalahan. Apalagi terkadang kesalahan tersebut bisa sampai berpengaruh sangat besar bagi orang lain. Dan kita harus sungguh-sungguh menyiapkan tulisan yang benar-benar layak publish, bukan?


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia