Semoga Tidak Kecewa

Nak, mimpimu sejak kecil sudah tersedia membentang di depan matamu, padahal. Kamu sendiri yang memutuskan untuk melepaskannya saja. Dengan berbagai pertimbangan, pastinya. Aku tahu belakangan kamu berpikir banyak. Sampai seharian di kantor hanya kamu gunakan untuk tidur. Tak peduli atasan di sampingmu, kau tetap menundukkan kepala bersandar pada meja. Sampai masuk angin kamu jadikan alasan saat meminta ibumu membalurkan minyak di tubuhmu demi kau merasa lebih baik. Kau sudah putuskan. Semoga kamu tidak kecewa.

Nak, sesuatu terjadi pada cintamu. Lagi. Kau juga sudah pikirkan. Kau sudah membaca tanda-tandanya. Kau terjebak lagi. Padahal kamu sudah mewanti-wanti dirimu sendiri. Kau terjebak lagi. Karena itu kau sangat ingin bicara. Sangat ingin dijelaskan. Tapi kamu belum diberi waktu. Semoga kamu tidak kecewa lagi.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia