Terlalu Mudah

Perempuan ini lebih memilih jalan memutar untuk pulang, malam ini. Ia tidak kenapa-kenapa. Tidak ada masalah. Hanya sedang memikirkan sesuatu.

Ia tidak terlalu mudah mengucapkan 'kangen', bukan? Entah. Ia sedang rindu banyak orang, belakangan. Beberapa ia ungkapkan. Beberapa lainnya ia biarkan saja disimpan sendiri. Perempuan ini sudah terbiasa menyimpan rindu sendiri. Jadi, ia tidak terlalu mudah mengucapkan 'kangen', bukan?

Lalu terpikirkan sebuah pertanyaan. Kelanjutan dari yang ia pikirkan kemarin. Jadi kalau ia menulis, apakah itu berarti dirinya sedang merasa pendapatnya sedang tidak didengarkan? Hmm, tidak selalu begitu, sepertinya. Kadang ia hanya merasa tidak bisa menjelaskannya secara lisan saja. Tulisan selalu bisa diandalkan. Kecuali jika tak ada tempat untuk penjelasan secara tulisan. Seperti saat ia bilang bahwa ia ingin pulang, misalnya. Saat itu sangat sulit. Tapi yang ia pikirkan hanyalah bahwa ia harus melisankannya. Tak ada cara lain.

Dan ia masih belum bisa menjawab, apakah ia terlalu mudah mengucapkan 'kangen' atau tidak. Bukan pertanyaan yang bisa ditujukan hanya untuk diri sendiri juga sepertinya.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia