Kota Pagi Ini

Hampir semuanya terlambat, pagi ini. Matahari terlambat muncul. Tertutupi awan. Ayam-ayam terlambat berkokok. Tapi adzan subuh masih jadi alarm terbaik. Selalu bisa diandalkan.

Ada saja yang terlambat pagi ini. Kemeja warna biru belum disetrika. Masih menumpuk bersama baju-baju lain yang baru kering setelah dijemur semalaman karena tak sempat bertemu matahari kemarin. Keberangkatan dari rumah pun terlambat. Untungnya sampai stasiun tetap tepat waktu. Motor tua ayah selalu bisa diandalkan.

Kereta pagi ini juga terlambat. Hampir 15 menit. Perjalanan juga terhambat. Sampai di kantor lebih lambat 30 menit dari biasanya. Jalanan menuju kantor juga belum seramai biasanya. Apakah semua orang terlambat?

Aku juga terlambat. Terlambat menyadari bahwa kondisi kota sudah berubah.

Suasana kota macam apa ini?

Sudah lama suasana kota tak seperti ini. Dulu ada satu orang yang sangat berpengaruh di kota. Dia bukan pemimpin di kota ini. Tapi sangat dipandang. Suasana kota selalu bergantung pada kondisinya. Tak selalu buruk. Kadang pengaruhnya sangat baik untuk penduduk kota. Sangat berpengaruh untuk waktu yang cukup lama hingga bertahun-tahun. Hingga kota sepertinya mulai terbiasa.

Suatu hari dia memutuskan pergi. Benar-benar menghilang beberapa waktu belakangan. Kota kembali dipimpin seperti semestinya. Orang-orang kota kembali menjadi pribadinya masing-masing. Tak ada yang membatasi. Tak ada yang mempengaruhi. Sang pemimpin kembali terlihat mahkotanya. Kembali bijak. Tak ada yang mengatur. Kota terasa sangat damai.

Tapi aku baru sadar kalau baru-baru ini ada yang berbeda dari suasana kota. Ada energi yang muncul yang seolah mempengaruhi kota. Sosok pembawa energi ini belum terlihat. Tapi entah bagaimana pengaruhnya sangat terasa. Cuaca kota juga terus berubah drastis.

Suasana kota sudah lama tak seperti ini. Kadang aku rindu memang. Tapi untuk saat ini aku tak tau responku akan seperti apa. Aku bahkan tak tau ini baik atau buruk. 

Pengaruh energi baru ini lebih kuat dari sebelumnya, sepertinya. Aku takut. Karena sepertinya aku belum punya topeng yang tepat yang bisa digunakan untuk sembunyi.


-BAS-

Comments

Popular posts from this blog

Bulan di Balik Awan

Suara Langit, Mengudara di Cakrawala Indonesia